Pasca persalinan, ibu baru tentunya membutuhkan nutrisi untuk pemulihan tubuh dan meningkatkan produksi ASI. Berbicara tentang nutrisi yang baik untuk ibu usai melahirkan, M&B merangkum berbagai makanan atau minuman khas pasca melahirkan dari berbagai negara. Makanan dan minuman ini juga bisa menjadi pilihan buat Anda lho Mom, agar tidak bosan dengan menu yang sama setiap hari.
1. Turki
Lohusa serbeti adalah minuman dengan cita rasa kayu manis dan cengkeh. Minuman berwarna merah ini diberikan kepada ibu pasca melahirkan untuk meningkatkan produksi ASI. Selain itu, minuman ini juga disajikan untuk para tamu yang mengunjungi ibu baru di rumah.
2. Jepang
Hindangan tradisional sekihan yang juga memiliki warna merah ini selalu ada di setiap perayaan di Jepang. Karenanya, tidaklah heran jika makanan ini pun menjadi pilihan populer untuk merayakan kelahiran bayi. Sekihan dibuat dari beras ketan khas Jepang yang dimasak dengan kacang azuki.
3. Korea Selatan
Para ibu baru di Korea Selatan percaya bahwa miyeok guk atau sup rumput laut memiliki kandungan nutrisi yang dapat membantu memulihkan kesehatan. Karenanya, para ibu di sana sering memakan sup yang kaya campuran kalsium ini hingga berminggu-minggu pasca melahirkan.
4. Lebanon
Ainar spiced tea juga dikenal dengan istilah 'teh pasca melahirkan'. Seperti lohusa serbeti, baik ibu baru dan tamu-tamu yang berkunjung ke rumah meminum teh ini untuk merayakan kelahiran sang bayi. Kandungan dari berbagai rempah, gula, dan kacang-kacangan memberikan sensasi manis pada minuman ini. Ainar spiced tea juga mengandung adas yang dipercaya bisa menenangkan dan membantu tubuh cepat pulih kembali.
5. Cina
Selama 30 hari setelah melahirkan, ibu baru di Cina tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman dingin. Sebaliknya, mereka diharuskan banyak mengonsumsi jahe, ayam rebus, dan labu merah untuk menyeimbangkan yin dan yang dalam tubuh.
6. Belanda
Di Belanda, hampir semua orang, mulai dari keluarga kerajaan hingga rakyat biasa merayakan kelahiran bayi dengan mengonsumsi beschuit met muisjes. Biskuit ini diyakini dapat membantu ibu baru dalam proses menyusui, melancarkan pencernaan, dan mengurangi kram pasca melahirkan. Untuk menambah kemeriahan, muisjes diwarnai biru dan putih untuk menandai bayi laki-laki, serta pink dan putih untuk menandai bayi perempuan. Dan, khusus bayi yang lahir dalam keluarga kerajaan, digunakan muisjes berwarna oranye.
7. Mesir
Selama Sebou (perayaan yang berlangsung 1 minggu setelah bayi lahir), ibu dan tamu di Mesir disuguhi minuman moghat, ramuan panas dan kental yang terbuat dari air panas, gula, dan bubuk herbal premade, yang dipercaya masyarakat Mesit dapat meningkatkan produksi ASI.
8. India
Di India yang memiliki beragam jenis budaya, periode postpartum mempunyai peranan yang sangat penting. Periode ini dimaksudkan sebagai proses pemulihan kembali kondisi ibu pasca-melahirkan dan meningkatkan bonding antara ibu dan bayi. Maka dilakukan tradisi Ayuverda, yang menekankan ibu baru untuk mengonsumsi makanan yang sederhana dan mudah dicerna. Selain itu, juga diberikan minuman herbal untuk memulihkan kondisi tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh dan produksi ASI.
Makanan yang diberikan adalah perpaduan dari biji wijen, kacang-kacangan dan daun fenugreek. Ada juga gum, yang dimasak dengan kacang dan gandum yang berfungsi menguatkan tulang dan memulihkan organ reproduksi. Sebagai tambahan diet khusus, ibu baru juga diberikan rangkaian tonik ayurvedic seperti dashmoola arishtam, yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, dipercaya juga dapat menambah produksi ASI selama 3 bulan.
9. Malaysia
Pasca melahirkan, ibu baru di Malaysia dianjurkan mengonsumsi air akar kayu dan tradisi pantang makanan dan minuman tertentu. Minuman ini terbuat dari tumbuh-tumbuhan pengobatan. Ada sekitar 150 tumbuhan herbal yang biasa digunakan untuk membuatnya. Setelah melahirkan biasanya para ibu dibolehkan untuk mengonsumsi ikan, daging panggang, dan juga meminum minuman hangat. Mereka dilarang makan menu yang digoreng dan minuman dingin, karena dipercaya dapat mengurangi lancarnya peredaran darah.
10. Indonesia
Ibu baru di Indonesia paling sering mengonsumsi daun katuk dan bayam karena dipercaya dapat memperbanyak produksi ASI. Minum jamu tradisional seperti kunyit asam juga dapat membuat ibu kembali pulih serta untuk mengencangkan perut. Selain itu, ibu yang masih memberi ASI harus menghindari makanan pedas, karena dapat menyebabkan diare. Menu makanan amis seperti telur dan ikan juga harus dihindari, karena konon dapat membuat luka akibat persalinan terasa gatal dan lebih lama sembuh. Makanan ini konon juga membuat bayi sering gumoh. (M&B/SW/Dok. Freepik)