Mengadu adalah hal yang umum dilakukan balita. Mengapa? Ya, kepekaan sosial anak usia 5 tahun memang sedang berkembang. Bila ia bertingkah baik dan mengikuti aturan yang ada, ia merasa orang lain pun harus mengikutinya. Ia pun merasa perlu mengadu bila melihat sesuatu yang dianggap salah, atau untuk menunjukkan kalau ia tahu mana yang 'benar'. Umumnya, balita mengadukan ulah saudara atau teman bermainnya. “Mengadukan anak lain akan membuat Si Kecil merasa diperhatikan oleh orangtua dan gurunya,” ucap Jerry Wyckoff, psikolog anak asal Kansas, Amerika Serikat.
Perilaku mengadu pada anak memiliki sisi positif. Ini artinya, Si Kecil dapat menunjukkan kepada Anda kalau ia mengerti aturan yang Anda terapkan dan tahu mana yang benar dan salah. Selain itu, mengingat balita masih berlatih mengembangkan keahlian mengatasi masalah, maka perilaku mengadu bisa menjadi alternatif untuk belajar memecahkan masalah.
Meski begitu, dilansir melalui Babycenter, perilaku mengadu harus dibatasi, karena jika Si Kecil suka mengadu, ia akan dijauhi dalam pergaulan sosialnya. Si Kecil memang masih belum memahami kapan harus mengadu kepada Anda. Oleh sebab itu, Anda perlu memberikan pengertian kepadanya dan tidak langsung bereaksi atas aduannya. Karena Anda tidak melihat dari awal apa masalah antara Si Kecil dan teman bermainnya, maka sebaiknya Anda tidak langsung memarahi teman bermainnya. Kalau Anda langsung melakukan hal tersebut, maka Anda membuat Si Kecil semakin suka mengadu. Sebaiknya, ajukan pertanyaan kepadanya-- bagaimana sebaiknya memecahkan masalah tersebut. Tanyakan kepadanya beberapa hal, seperti, “Apa yang terjadi?", "Apa yang sebaiknya kamu lakukan?", atau “Bagaimana jalan keluarnya?” Pertanyaan-pertanyaan ini akan membuat Si Kecil berusaha mencari tahu apa yang ia harus lakukan. Ingatkan kepadanya untuk selalu mengadukan hal-hal yang Anda anggap berbahaya dan mengancam keselamatan dirinya. (Sagar/DMO/Dok. M&B)