Selain mengalami perubahan bentuk tubuh, saat hamil, perempuan juga mengalami perubahan hormon yang menyebabkan munculnya berbagai keluhan yang dirasakan, seperti mual muntah atau mudah letih. Keluhan-keluhan tersebut biasanya terjadi pada trimester 1 kehamilan. Namun, sebenarnya masih banyak lho, keluhan lainnya yang mungkin Moms alami pada kehamilan di usia 1-13 minggu ini.
Untuk mengetahui apa saja keluhan-keluhan yang biasa dialami ibu hamil di trimester 1 dan cara mengatasinya, simak penjelasan dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah – Pondok Indah berikut ini.
1. Morning sickness
Meski disebut morning sickness, mual dan muntah yang dialami bumil ini juga bisa terjadi di siang ataupun malam hari. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG). Namun, memasuki trimester 2, gejala morning sickness ini biasanya akan berkurang.
Cara mengatasinya: Makan dengan porsi kecil tapi sering, konsumsi jahe (permen jahe atau wedang jahe), dan pergi ke dokter bila merasakan pusing yang hebat.
2. Gerah dan letih
Kehamilan dapat meningkatkan suhu tubuh sehingga bumil bisa merasa gerah, terutama bagi Anda yang tinggal di tempat beriklim tropis dan ketika sedang berolahraga. Peningkatan hormon estrogen saat hamil pun juga bisa membuat bumil merasa letih dan mudah mengantuk.
Cara mengatasinya: Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik dan cukupi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan minum sebanyak 2,5-3 liter air per hari (tergantung pada aktivitas masing-masing), tidur cukup, dan tetap cool down.
3. Nyeri payudara
Peningkatan hormon progesteron di usia kehamilan 4-6 minggu bisa menyebabkan nyeri dan payudara membengkak. Namun, keluhan ini akan mereda di akhir trimester 1.
Cara mengatasinya: Gunakan maternity bra atau sport bra yang tidak memiliki kawat dan gunakan breast pad buat Anda yang memiliki puting yang sangat sensitif guna mengurangi gesekan pada bra.
4. Kram perut bawah
Kram pada perut bagian bawah saat hamil biasanya disebabkan oleh kondisi telur yang terfertilisasi pada dinding rahim sehingga menyebabkan sedikit luka atau mengeluarkan darah atau disebut dengan Hartman's sign. Keluarnya darah tersebut biasanya diikuti dengan kram perut bagian bawah.
Cara mengatasinya: Berhenti merokok, minum minuman alkohol, dan mengonsumsi sembarang obat-obatan.
5. Kembung dan konstipasi
Motilitas usus menurun pada saat hamil. Biasanya pengosongan lambung memakan waktu 4 jam sekali, tapi saat hamil pengosongan lambung memakan waktu 5-6 jam sekali, karena pergerakan dalam usus menurun sehingga menyebabkan bumil sulit buang air besar yang juga membuat kembung.
Cara mengatasinya: Diet tinggi serat dan pastikan tubuh cukup terhidrasi.
6. Peningkatan frekuensi buang air kecil
Peningkatan kerja pada ginjal sebesar 50% dan perubahan hormon saat hamil menghasilkan produksi urine yang meningkat. Selain itu, rahim yang membesar juga mendesak kandung kemih sehingga membuat Anda merasakan kandung kemih terasa penuh dan sering ingin berkemih.
Cara mengatasinya: Pastikan tubuh cukup terhidrasi dan minum secara teratur agar bisa mengatur waktu untuk berkemih dan mencegah terjadinya inkontinensia, yaitu kondisi di mana Anda tidak dapat mengontrol buang air kecil.
7. Mood swing
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron di masa kehamilan merupakan suatu hal normal. Namun, peningkatan hormon ini bisa membuat bumil sering mengalami perubahan emosional atau mood swing. Perubahan mood tersebut bisa mengarah pada euforia, kecemasan, atau bahkan depresi.
Cara mengatasinya: Selalu berpikir positif, menerima segala perubahan yang terjadi saat hamil, dan curhat pada orang yang Anda cintai dan percayai.
8. Peningkatan berat badan
Moms pernah mendengar istilah hamil kebo? Menurut dr. Fadli, bumil yang tidak mengalami mual muntah sama sekali dan bisa makan dengan baik atau bisa makan sebanyak-banyaknya saat hamil bisa disebut dengan istilah hamil kebo.
Baca juga: 7 Tanda Moms Sedang Mengalami Hamil Kebo
Namun, bila Moms mengalami hamil kebo ini, Anda perlu memantau kenaikan berat badan yang aman saat hamil, karena belum tentu kenaikan berat badan yang banyak diiringi dengan berat badan janin yang meningkat pula. Selain itu, kenaikan berat badan yang terlalu banyak saat hamil bisa berisiko meningkatkan keracunan kehamilan.
Cara mengatasinya: Pastikan bumil menjaga asupan nutrisi, makan makanan yang tinggi protein, dan lakukan olahraga secara rutin, seperti jalan kaki atau berenang. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)