Menikmati waktu santai dengan menyeruput segelas kopi atau teh. Hmm, terdengar menyenangkan ya. Namun Anda tentu sudah mengetahui bahwa teh dan kopi mengandung kafein.
Kafein atau trimethylxanthine adalah senyawa stimulan yang secara alami terdapat dalam beberapa jenis makanan dan minuman, seperti teh maupun kopi. Dalam dunia medis, kafein dapat berfungsi untuk menstimulasi kerja jantung dan dapat meningkatkan produksi urine karena bersifat diuretik.
Meski kafein memiliki sejumlah manfaat, tapi zat yang satu ini juga bisa memberikan efek samping bagi tubuh, seperti menimbulkan rasa mual, gelisah, sulit tidur, dan lain sebagainya. Jika Anda berencana untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan konsumsi kafein, nah inilah manfaat yang akan Anda dapatkan dari hidup tanpa kafein.
1. Rasa Cemas Berkurang
Sering merasa deg-degan atau cemas berlebih? Kondisi ini tidak hanya bisa disebabkan oleh beban hidup, seperti stres dalam pekerjaan atau mengurus rumah tangga, lho. Mengonsumsi kafein dengan dosis yang berlebihan juga bisa mengakibatkan efek yang sama.
Kafein dikenal sebagai zat yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh. Selain itu, kafein juga bisa menstimulasi hormon "fight or flight mode" atau mode bertarung/kabur. Hal inilah yang kerap menyebabkan Anda merasa cemas, jantung berdebar, hingga mengalami serangan panik. Jika Anda sering merasa cemas dan depresi, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi kafein.
2. Tidur Berkualitas
Seperti telah disebutkan sebelumnya, salah satu efek dari kafein adalah membuat Anda kesulitan tidur. Alhasil, Anda akan terjaga lebih lama pada malam hari dan rasa lelah pun tertahan. Namun pada pagi hari, rasa lelah itu masih tetap ada bahkan mungkin lebih besar karena Anda tidak mendapatkan tidur berkualitas pada malam harinya. Jadi jika Anda ingin tidur lebih nyenyak dan mendapatkan waktu istirahat yang cukup, maka tinggalkan kebiasaan mengonsumsi kopi atau teh pada malam hari.
3. Penyerapan Nutrisi Lebih Baik
Kandungan tanin dalam kafein dapat menghambat penyerapan nutrisi beberapa mineral, seperti kalsium, zat besi, dan vitamin B. Sebaiknya Anda menjauhi kafein apabila ingin semua nutrisi dari makanan yang dikonsumsi terserap dengan maksimal.
4. Gigi Lebih Putih
Heran mengapa gigi Anda terlihat menguning meski sudah rajin sikat gigi? Bukan tak mungkin kondisi ini disebabkan karena kebiasaan Anda mengonsumsi teh atau kopi. Kedua minuman berkafein ini disinyalir bisa membuat gigi Anda berwarna lebih kuning. Hal ini disebabkan zat tanin dalam kafein yang bisa memicu terjadinya perubahan warna pada gigi. Tanin juga bersifat asam sehingga bisa menyebabkan kerusakan enamel dan meningkatkan risiko gigi cepat rusak.
5. Hormon Lebih Seimbang
Hidup tanpa kafein terbukti mampu menyeimbangkan hormon dalam tubuh, terutama pada wanita. Berdasarkan data tahun 2012, konsumsi 200 miligram kafein per hari dapat meningkatkan hormon estrogen dalam tubuh. Peningkatan hormon estrogen berarti juga meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit, seperti endometriosis, kanker payudara, dan kanker rahim.
6. Tekanan Darah Lebih Rendah
Kafein terbukti bisa meningkatkan tekanan darah sebagai efek stimulasinya pada sistem saraf. Mengonsumsi kafein secara berlebihan disinyalir bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
7. Sakit Kepala Berkurang
Kafein ternyata memiliki sifat yang memicu ketergantungan, seperti layaknya narkoba. Ketika Anda tidak mengonsumsi kafein dalam sehari, ada kemungkinan Anda mengalami efek samping berupa sakit kepala, mudah lelah, dan sulit konsentrasi. Oleh sebab itu, mengurangi kafein perlu dilakukan secara bertahap. Setelah Anda tidak lagi tergantung pada kafein, maka sakit kepala yang Anda sering rasakan ketika tak mengonsumsi zat ini akan hilang.
8. Pencernaan Lebih Sehat
Kopi juga memiliki efek laksatif dan menstimulasi kerja usus. Jika dikonsumsi secara berlebihan, Anda bisa mengalami diare. Selain itu, kopi juga meningkatkan risiko penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease).
9. Mencegah Penuaan Dini
Tak ingin terlihat lebih cepat tua? Anda perlu menghindari konsumsi kafein. Pasalnya, kafein menurunkan produksi kolagen di kulit yang notabene komponen utama agar kulit tetap kenyal dan serta kuku dalam kondisi sehat. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)Â