Tren lagu Korea tengah melanda dunia, termasuk di Indonesia. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga banyak lho, yang menggandrungi musik yang dikenal dengan istilah K-Pop tersebut.
Si Kecil mungkin tidak mengerti lirik yang dinyanyikan sang bintang K-Pop, tapi ia sudah tertarik dengan nada dan iramanya. Tak jarang, ia juga belajar meniru kata-kata yang ada di dalam lagu tersebut. Hmm, tapi bolehkah anak-anak mendengarkan lagu-lagu Korea? Apakah ada efek samping bagi tumbuh kembang Si Kecil?
Meniru Gaya
Mengingat kebanyakan anak-anak tidak mengerti bahasa Korea, mungkin saja mereka tidak mengerti arti kata-kata yang ada di dalam lagu tersebut. Di sisi lain, Si Kecil kemungkinan besar akan meniru gaya pakaian, penampilan, maupun tarian sang penyanyi.
Masalahnya, sebagian besar gaya pakaian dan penampilan artis Korea tergolong seksi dan tentunya kurang pantas apabila dilakukan oleh anak-anak. Moms tentu sudah tahu bahwa anak-anak adalah peniru ulung. Bukan tak mungkin, ia menjadi suka tampil dengan pakaian minim dan menarikan gerakan erotis yang dilihatnya dari video musik dari artis-artis Korea.
Bukan hanya anak perempuan, anak laki-laki pun bisa saja meniru penampilan artis-artis Korea. Misalnya, ia jadi suka berdandan mengikuti penyanyi pria Korea yang juga terbiasa tampil menggunakan make-up seperti penyanyi wanita.
Terlalu Mengidolakan
Moms tentu sudah tahu betapa fanatiknya K-Popers âsebutan bagi penggemar penyanyi Koreaâ terhadap penyanyi idolanya. Mereka rela melakukan apa saja demi idolanya tersebut dan seakan tak bisa menjalankan keseharian tanpa mendengarkan atau menonton video musik sang penyanyi. Hal ini juga bisa terjadi pada Si Kecil, lho.Â
Ia terlalu menyukai sosok penyanyi tertentu, hingga hanya terfokus pada idolanya tersebut. Ia menjadi marah jika Moms mematikan atau melarangnya mendengarkan musik Korea kesayangannya. Anak yang sudah terlalu mengidolakan sosok penyanyi tertentu juga akan mudah marah apabila Anda mengucapkan sesuatu yang dianggapnya negatif tentang idolanya. Ia juga akan meniru apa pun yang dilakukan sang idola, termasuk gaya hidupnya.
Bukan hanya itu! Saat Si Kecil memiliki idola tertentu, ia akan berusaha untuk mendapatkan berbagai benda atau merchandise yang berhubungan dengan idolanya tersebut. Bagi anak yang sudah lebih besar, bisa saja mereka menghabiskan tabungan untuk membeli barang-barang tersebut.
Lupa Belajar
Bagi anak yang sudah memasuki usia sekolah, bukan tak mungkin ia akan melupakan kewajibannya untuk belajar dan melakukan tugas-tugasnya karena terlalu asyik mendengarkan serta menonton video musik Korea. Tak jarang, prestasi anak akan menurun karena ia terlalu sibuk dengan hobinya mendengarkan lagu-lagu Korea.
Si Kecil boleh-boleh saja mendengarkan musik Korea. Bukan tak mungkin, kesukaannya terhadap lagu Korea membuat anak termotivasi untuk mempelajari bahasanya.
Namun Moms tetap perlu mengawasi, membatasi, dan tentunya memberikan pengertian sehingga anak tidak terlalu fanatik terhadap K-Pop dan artis-artinya. Sesuatu yang berlebihan tentunya akan memiliki dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak Anda, Moms. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)