Mungkin selama ini Anda tidak berpikir apa-apa saat menenggak aspirin untuk mengatasi migrain Anda. Tapi tidak demikian halnya ketika Anda hamil. Seperti kita tahu, banyak label obat bebas bertuliskan, Tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Lalu bagaimana cara mengenali obat bebas yang aman untuk ibu hamil?
Obat jerawat
Beberapa obat jerawat mengandung retinoids yang merupakan bahan campuran vitamin A. Obat jerawat yang mengandung retinoids dalam dosis tinggi (biasanya harus menggunakan resep dokter) tidak aman bagi kehamilan karena dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Kulit Anda juga lebih sensitif selama kehamilan, sehingga sebelum melakukan pengobatan jerawat, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan bidan, dokter kandungan, atau apoteker.
Obat Antibiotik
Kebanyakan antibiotik, termasuk penisilin, cukup aman untuk kehamilan. Namun tetracyline dapat mengubah warna gigi bayi saat dikonsumsi setelah usia 12 minggu kehamilan. Konsultasikan pada dokter, agar Anda mendapatkan pengobatan antibiotik yang paling aman bagi Anda dan bayi yang Anda kandung.
Obat Cystitis
Obat bebas untuk cystitis biasanya mengandung sodium dalam kadar tinggi dan tidak dianjurkan selama kehamilan. Jadi, bila Anda terserang cystitis, segeralah berkonsultasi ke dokter dan konsumsi cairan sebanyak-banyaknya.
Bagaimana bila Anda sedang menjalani pengobatan rutin?
Bila Anda menderita penyakit kronis dan tengah menjalani pengobatan rutin, misalnya Anda menderita penyakit asma, eksim, psoriasis, epilepsi atau diabetes, Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum berencana hamil. Walaupun mungkin pengobatan ini tidak sampai membahayakan kehamilan, tapi dokter akan mengontrol untuk memastikan kondisi Anda, serta menyesuaikan dosisnya. Bagi Anda yang menderita diabetes, kehamilan Anda juga harus senantiasa dikontrol, dan lebih dianjurkan bila Anda juga berkonsultasi dengan dokter spesialis. (M&B)