BUMP TO BIRTH

Mimisan saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya



Mimisan merupakan hal umumnya dialami anak-anak. Meskipun begitu, siapa saja bisa menderita mimisan, termasuk ibu hamil. Sekilas, kondisi ini mungkin terlihat mengkhawatirkan. Banyak bumil yang mengalaminya merasa cemas. Namun, mimisan saat hamil sebenarnya adalah hal yang wajar. Yuk, baca penjelasan lengkapnya berikut ini!

Penyebab mimisan saat hamil

Sesungguhnya, mimisan yang dialami saat hamil merupakan gejala normal. Hal ini terjadi akibat pembengkakan seluruh jaringan tubuh, termasuk pembuluh darah akibat penahanan cairan.

Saat hamil, suplai darah dalam tubuh Moms akan meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan nutrisi dan oksigen untuk janin. Dengan adanya peningkatan ini, tubuh Anda akan menciptakan lebih banyak darah dan sirkulasi darah meningkat.

Kondisi ini pun menyebabkan pembuluh darah termasuk di hidung melebar disertai dengan adanya tekanan yang membuat saluran napas bengkak sehingga lebih mudah pecah. Nah, perubahan ini dapat menyebabkan beberapa efek samping bermasalah seperti lebih sering mimisan saat Anda tengah hamil.

Iritasi atau gesekan yang ringan sekalipun bisa menyebabkan cedera permukaan mukosa hidung yang tidak dilindungi oleh jaringan kulit, sehingga rentan terhadap trauma. Ini juga yang menjadi alasan gusi dan ambeien bisa lebih sering berdarah pada ibu hamil.

Dikutip dari BabyCenter, Moms akan mengalami mimisan ketika Anda memiliki alergi dingin, sinusitis, atau ketika selaput di dalam hidung Anda kering, seperti ketika Anda berada dalam cuaca dingin, kamar ber-AC, maskapai kabin, dan lingkungan kering lainnya. Tidak hanya itu, tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan dapat menyebabkan Anda mimisan juga lho, Moms.

Selain itu, kondisi mimisan yang dialami saat hamil juga bisa muncul karena beberapa faktor lain, baik ringan atau berat, misalnya pilek atau alergi, gangguan pembekuan aliran darah, hipertensi, diabetes, peningkatan hormon estrogen, dan kebiasaan mengorek hidung.

Hal-hal tersebut bisa memicu mimisan, yang bahkan risikonya menjadi 3 kali lipat bisa terjadi pada bumil. Jika kondisi ini terjadi dalam jangka lama dan tidak segera diatasi, hal tersebut justru bisa menyebabkan darah membeku di belakang hidung atau masuk ke dalam saluran pernapasan. Kondisi ini bisa mengakibatkan bumil mengalami sesak napas dan menimbulkan komplikasi kesehatan lain pada Anda dan janin dalam kandungan.

Bagaimana cara menghentikan mimisan?

Mimisan kerap bikin bumil was-was saat mengalaminya. Namun, perdarahan spontan ini hampir tidak pernah dilaporkan membahayakan ibu hamil, karena biasanya bisa berhenti sendiri. Untuk mencegah terjadinya mimisan, Anda perlu menjaga hidung agar tidak kotor berkerak, tidak kena udara panas maupun suhu yang terlalu dingin, serta cegahlah jangan sampai terkena flu.

1. Ketika hidung mulai berdarah, duduk dan jaga kepala Anda lebih tinggi daripada jantung Anda. Mulailah menekan bagian paling rendah dari hidung menggunakan jempol dan telunjuk. Berikan sedikit tekanan namun jangan terlalu keras di daerah tersebut. Tunggu hingga 10 menit.

2. Mengompres dengan air dingin atau es juga dapat membantu menghentikan mimisan. Tahan dan kompres di bagian hidung dan pipi. Hindari memiringkan kepala atau melihat ke atas yang dapat membuat Anda menelan darah yang bisa saja berakhir dengan mual dan muntah.

3. Bila dalam waktu 20 menit darah belum berhenti walaupun sudah menggunakan kompres es, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca juga: Obat Mimisan untuk Bantu Hentikan Perdarahan dengan Cepat

Cara mencegah mimisan saat hamil

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah mimisan saat hamil, yakni:

1. Minum cairan tambahan untuk membantu menjaga semua selaput lendir Anda terhidrasi dengan baik.

2. Moms sebaiknya menarik dan mengembuskan napas dari hidung secara perlahan, karena jika terlalu keras malah bisa menyebabkan mimisan.

3. Hindari udara kering, terutama di musim dingin dengan menyalakan humidifier di dalam ruangan Anda. Hindari juga asap yang dapat mengiritasi hidung Anda.

4. Gunakan lubrikan untuk mencegah saluran napas mengalami kekeringan. Beberapa pakar merekomendasikan penggunaan petroleum jelly yang mudah didapatkan di toko obat. Namun ada juga yang menyarankan penggunaan lubrikan pernapasan yang berbahan dasar air, atau saline nasal spray.

5. Jangan terlalu sering menggunakan obat semprotan hidung atau dekongestan, karena produk ini bisa mengeringkan dan selanjutnya mengiritasi hidung Anda.

(M&B/SW/Foto: Eddows-animator/Freepik)