FAMILY & LIFESTYLE

Manajemen Laktasi Ibu Bekerja



ASI atau air susu ibu merupakan nutrisi terbaik untuk bayi. Dalam komposisinya yang unik, terdapat anti infeksi, anti bakteri, anti parasit, anti virus, serta komponen lain yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kesehatan bayi. Untuk itu, sudah dipastikan sangat banyak keuntungan dan manfaat ASI bagi bayi Anda, baik keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang.

Namun, bekerja seringkali menjadi salah satu alasan atau kendala bagi ibu untuk menghentikan pemberian ASI, sehingga berdampak pada tumbuh kembang bayi. Secara teori, bekerja memang bukan halangan bagi ibu untuk terus menyusui. Namun, fakta di lapangan menunjukkan banyaknya kesulitan yang dihadapi para ibu, terutama saat harus meninggalkan bayinya setelah masa cuti melahirkan berakhir.

Penelitian Basrowi pada 2013 di Indonesia menemukan, hanya 1 dari 6 tempat bekerja yang diteliti memiliki tempat khusus yang layak untuk memerah ASI. Padahal, dalam konvensi Organisasi Pekerja Internasional tercantum bahwa cuti melahirkan selama 14 minggu dan penyedia sarana pendukung ibu menyusui pun wajib tersedia di tempat kerja. Selain itu, Pasal 30 dalam PP no. 33 tahun 2012 tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif menyebutkan, pengurus tempat kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui atau memerah ASI, sesuai dengan kondisi perusahaan.

Untuk itu, memberi pengertian tentang manajemen laktasi sebelum mereka mulai bekerja merupakan hal penting yang perlu dipahami. Salah satunya kegiatan memerah ASI dan menyimpan cadangan saat ibu bekerja nanti, sebaiknya mulai rutin dilakukan setelah kenaikan berat badan bayi mencapai ideal.

Selain itu, banyak ibu yang sudah mulai memerah ASI terlalu dini lantaran khawatir akan kekurangan ASI saat bekerja nanti. Padahal, memerah dan menabung ASI sebaiknya dilakukan bila kenaikan berat badan bayi sudah benar-benar stabil. Berat badan bayi umumnya mulai stabil setelah berusia 4-6 minggu. Sejak usia tersebut, ibu dapat mulai memerah ASI secara rutin dan menyimpannya dalam lemari es. (Aulia/DT/dok.M&B)