FAMILY & LIFESTYLE

Ini Penyebab Kedutan Mata Kanan Atas Menurut Medis



Beberapa orang percaya bahwa kedutan pada mata sebelah kanan atas adalah sebuah pertanda baik. Namun, ternyata kedutan mata kanan atas adalah sebuah gejala medis yang ditandai dengan kondisi kejang atau kontraksi pada mata yang tidak disadari. Kedutan mata kanan atas umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendiri setelah beberapa waktu.

Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab kedutan mata kanan atas dan cara mengatasinya.

Penyebab kedutan mata kanan atas

Ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan kedutan mata sebelah kanan atas, yakni:

1. Stres dan kelelahan

Kedutan mata sebelah kanan atas bisa jadi cara tubuh untuk memberitahu bahwa Anda sedang mengalami stres, cemas, dan kelelahan. Stres dan kelelahan berlebihan bisa memicu terjadinya semacam kejang ringan pada mata.

Jika kedutan mata sebelah kanan atas disebabkan oleh stres dan kelelahan, Anda bisa mencoba metode relaksasi, seperti yoga atau latihan pernapasan untuk mengelola stres. Atau, yang terbaik adalah dengan mengistirahatkan mata sejenak setelah terlalu lama menatap layar smartphone, laptop, dan televisi, serta tidur yang cukup.

2. Ketegangan pada mata

Menghabiskan banyak waktu menatap layar gadget bisa menyebabkan ketegangan pada mata. Kondisi mata yang tegang ditandai dengan kedutan pada kelopak mata yang tidak disadari atau dikendalikan. Jika kedutan pada mata dipicu karena terlalu lama menatap layar gadget, Anda bisa mengatasinya dengan melakukan metode 20-20-20. Saat mata sudah menatap layar gadget selama 20 menit, maka alihkan pandangan ke objek lain yang berjarak 20 kaki atau 6 meter selama 20 menit.

3. Mengalami kondisi alergi

Saat mata mengalami alergi atau terkena debu, secara otomatis Anda akan menggosok-gosok mata. Dan ternyata, itu bisa memicu pelepasan histamin pada jaringan kelopak mata yang menyebabkan mata terasa berkedut.

4. Kejang pada otot mata

Kondisi kejang otot mata dalam dunia medis disebut lid myokymia. Ini adalah kondisi ketika otot pada bagian kelopak mata mengalami kontraksi atau kejang yang berulang serta tidak bisa dikendalikan.

Kejang mata seperti ini seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa waktu tanpa perlu penanganan medis. Namun, yang perlu Anda waspadai adalah ketika kedutan mata disertai dengan kedutan di bagian wajah lainnya, meskipun kondisi ini sangat jarang terjadi.

5. Pola makan tidak sehat

Pola makan tidak sehat yang tidak memperhatikan kandungan nutrisi di dalamnya, seperti minim kandungan magnesium, bisa menyebabkan kontraksi atau kedutan pada kelopak mata yang tidak bisa dikendalikan. Selain kekurangan magnesium, konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan juga bisa menyebabkan kedutan mata kanan atas.

Memperhatikan asupan nutrisi, membatasi jumlah kafein, berhenti merokok, dan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol bisa membantu mengatasi dan mencegah kedutan pada mata dan tentunya meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

6. Konsumsi obat-obatan tertentu

Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat antidepresan dan anti-epilepsi disebut-sebut bisa memicu terjadinya kedutan pada mata. Namun, kondisi semacam ini cukup langka atau jarang terjadi.

Kapan harus ke dokter jika mengalami kedutan pada mata?

Pada kondisi kedutan mata kronis yang benar-benar sudah sangat mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan serta dibarengi dengan munculnya gejala-gejala lainnya, ada baiknya jika Anda segera periksakan diri ke dokter. Beberapa gejalanya antara lain:

  • Kedutan membuat kelopak mata tertutup dan sulit terbuka
  • Kedutan pada mata terjadi secara terus-menerus selama berminggu-minggu
  • Kedutan mata dibarengi dengan kedutan pada pipi atau bagian wajah lain
  • Kedutan mata disertai iritasi dan mata banyak mengeluarkan kotoran.

Itulah beberapa penyebab kedutan mata kanan atas dan cara mengatasinya. Meski kondisi ini tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya, kedutan mata kanan atas yang disertai dengan gejala-gejala lainnya dan berlangsung lama memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. (M&B/Calvin/ZA/SW/Foto: Racool_Studio/Freepik)