TODDLER

Anak Tanpa Anus Berpidato Melawan Bully



Seorang anak perempuan pemberani mengunggah pidatonya di Youtube untuk menantang persepsi 'normal' yang tidak ia miliki. Aiesha, 14, terlahir tanpa anus atau rektum, organ dalam vagina, serviks atau uterus, dan hanya memiliki 1 ginjal. Kondisi tersebut membuatnya di-bully oleh teman-temannya dan dikatai 'tidak normal'.

Remaja asal New Zealand itu merasa tersiksa dalam menjalani hari-harinya. Ia tidak pernah menginap di rumah teman-temannya atau mengikutisummer camp, kecuali dilengkapi dengan obat-obatan. “Apa artinya normal? Siapakah yang normal? Apa itu normal? Satu hal yang saya tahu adalah menjadi normal tidak sama dengan merasa normal. Menjadi normal adalah melakukan dan bertingkah seperti orang-orang kebanyakan,” ujar Aiesha dalam pidatonya.

“Saya di-bully setiap hari. Saya dikatai menjijikkan, aneh, jelek, tidak pantas dicintai, dan mengerikan. Saya juga diremehkan, karena tidak bisa memiliki anak,” tambahnya. Terkadang, Aiesha juga diejek oleh saudara-saudaranya, meskipun ia tahu keluarganya sangat suportif kepadanya. Ia juga tidak memiliki banyak teman.

Karena terus-menerus di-bully, Aiesha sempat berpikir bahwa ejekan yang ditujukan kepadanya memang benar. Aiesha menuturkan, “Ada hari-hari di mana saya sangat takut menatap cermin, sebab saya merasa jijik dengan diri sendiri. Saya selalu menutupi perut saya karena saya selalu diejek menjijikkan, padahal sebenarnya itu tidak benar.”

Dengan nada sedih, Aiesha mengatakan, ia pun terkadang merasa bahwa dunia akan lebih baik tanpa kehadirannya, karena tidak ada yang harus berhadapan dengan ia dan masalahnya. Dilansir melalui Daily Mail, Aiesha meminta orang-orang untuk tidak mengasihaninya, sebab ia tidak berbeda, ia unik.

“Ayo kita membuat definisi normal yang baru. Normal yaitu siapapun ia dan bagaimanapun ia akan diterima. Normal yaitu apakah Anda gemuk, kurus, pendek, tinggi, cantik, jelek, mengalami kekurangan, atau bermasalah dengan kondisi kesehatannya, tidak menjadi masalah. Ayo kita mulai definisi normal yang baru sekarang,” tutup Aiesha.

Colostomy Association International menjelaskan, kondisi Aiesha memang sangat jarang terjadi. “Sekitar 4 anak yang lahir setiap harinya membutuhkan stoma. Banyak juga anak-anak dengan ostomy dan masalah usus diintimidasi, diasingkan, dan merasa malu. Kami kagum melihat Aiesha sangat berani untuk mengakhiri stigma yang diberikan kepada orang-orang seperti dirinya,” ujar mereka. Untuk melihat pidato mengharukan dari Aiesha, klik di sini. (Sagar/DC/Dok. Louise Elliott/Daily Mail UK)