Pada 27 Maret 2016, sebuah bom bunuh diri meledak di dekat taman bermain di kota Lahore, Pakistan, dan menewaskan banyak orang. Berdasarkan laporan dari Mirror, ledakan berasal dari area parkir Gulshan-e-Iqbal Park, yang jaraknya hanya beberapa meter dari ayunan di taman bermain tersebut.
“Kebanyakan korban meninggal dan terluka adalah wanita, serta anak-anak,” ungkap Mustansar Feroz, salah seorang polisi yang memantau di sekitar tempat kejadian.
Saksi mata menyebutkan, banyak potongan tubuh bertebaran di sekitar tempat kejadian. Penduduk lokal bernama Hasan Imran, saat diwawancarai Reuters menuturkan, “Ketika ledakan terjadi, api berkobar tinggi hingga mencapai pepohonan. Saya pun melihat tubuh-tubuh beterbangan.”
Saksi mata lainnya menjelaskan kepada Pakistan's Geo TV bahwa ia sedang berjalan kaki bersama istri dan kedua anaknya saat kejadian berlangsung. Ia mendengar suara ledakan yang sangat keras dan membuat ia, serta seluruh keluarganya terhempas ke jalan.
Ungkapan bela sungkawa berdatangan dari berbagai belahan dunia. Presiden RI, Jokowi, pun ikut melontarkan dukacitanya melalui akun Twitter. “Indonesia mengutuk keras serangan bom di Lahore. Teror atas nama apapun tidak dibenarkan. Dukacita mendalam utk korban, rakyat Pakistan -Jkw,” tulisnya.
Sementara itu, pendiri media sosial Facebook, Mark Zuckerberg, menyatakan dukungannya melawan terorisme dengan mengaktifkan Safety Check di Facebook. “Pagi ini, kami mengaktifkan Safety Check di Pakistan setelah sebuah bom ditargetkan kepada anak-anak dan keluarga mereka yang sedang berada di taman bermain di Lahore,” tulis Mark dalam akun pribadinya.
“Selama 2 bulan ini, kami sudah mengaktifkan Safety Check di beberapa tempat yang mengalami aksi teror, termasuk di Turki dan Belgia. Jadi, orang-orang di daerah tersebut dapat memberi tahu teman dan orang tercinta kalau kondisi mereka baik-baik saja. Setiap serangan berbeda, namun semuanya memiliki ancaman yang sama, mereka berusaha menyebarkan ketakutan dan ketidakpercayaan, serta mengadu domba banyak orang,” tambah Mark.
“Saya percaya cara untuk melawan orang-orang yang sedang berusaha memecah belah kita adalah dengan menciptakan dunia yang dapat menyebarkan pemahaman dan empati lebih cepat dari kebencian. Dan, penting bagi setiap orang di seluruh dunia untuk merasa terhubung, serta saling peduli dan mencintai. Dunia itulah yang harus kita bangun bersama-sama,” tutup Mark. (Sagar/DC/Dok. AFP)