TODDLER

BPOM Menyetujui Vaksin DBD Pertama Di Dunia



Ancaman DBD yang selalu mengintai membuat Moms khawatir? Jangan takut! Karena kini sudah hadir vaksin DBD yang efektif melindungi Anda dan keluarga. Sanofi Pasteur, divisi vaksin dari Sanofi, hari ini (13/9) mengumumkan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) telah menyetujui vaksin dengue tetravalen milik Sanofi Pasteur ini.

Indonesia pun menjadi negara ke-7 di dunia yang menyetujui peredaran vaksin DBD. Negara lainnya adalah Meksiko, Brazil, El Savador, Costa Rica, Filipina, dan Paraguay. “Kami menyambut baik persetujuan vaksin dengue di Indonesia yang tepat waktu,” kata Prof. Dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro, Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).

Menurut Prof. Sri Rezeki, dengue merupakan penyakit hiperendemik di Indonesia. Sampai dengan Bulan April 2016, terdapat lebih dari 80.000 kasus dengue yang tercatat. Menurut WHO, saat ini dengue merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang paling cepat berkembang di dunia, menyebabkan sekitar 400 juta infeksi setiap tahun.

Itulah sebabnya Moms harus ekstra waspada dalam melindungi keluarga dari penyakit mematikan ini. Penyakit ini menyebar dengan cepat, Moms! Awalnya hanya terjadi di beberapa negara saja, namun dalam 50 tahun terakhir telah menjadi endemik di 128 negara yang dihuni oleh sekitar 4 miliar orang. Selain itu, angka kejadian penyakit ini juga meningkat 30 kali dalam periode yang sama.

Jadi, sangat penting untuk mencegah dengue, terlebih karena 70 persen dari populasi dunia yang terkena dengue berada di wilayah Asia. Namun walau dengue memang isu yang menyeramkan, Moms tidak perlu khawatir lagi, karena vaksin dengue ini sangat tepat untuk mencegahnya.

Vaksin ini adalah yang pertama dan satu-satunya yang berlisensi untuk mencegah DBD di dunia. Tidak hanya itu, vaksin ini juga dapat mencegah hingga 93 persen kasus dengue yang parah, serta 8 dari 10 kejadian rawat inap. Baca juga artikel Waspada! Gejala Awal Demam Berdarah Ini Sering Tidak Disadari. (Seva/TW/ Dok. Freedigitalphotos)