TODDLER

5 Risiko Bila Anak Mengonsumsi Kafein



Anda pencinta teh atau kopi, Moms? Ya, menyeruput teh atau kopi dapat membuat efek segar karena kafein yang terkandung di dalamnya ternyata dapat merangsang sistem syaraf. Dan, banyak juga lho, Moms manfaat lain dari teh.

Tapi perlu diingat, teh yang Anda berikan untuk Si Kecil jangan berlebihan, ya. Kenapa? Karena dalam teh terkandung kafein yang asupannya dibatasi untuk anak. Perlu kita tahu Moms, dalam aturan AAP (American Academy of Pediatrics), asupan kafein untuk Si Kecil harus lebih rendah. Sebagai contoh, untuk anak usia 4-6 tahun maksimal mengonsumsi sebanyak 5 mg kafein. Lalu, 62.5 mg kafein untuk anak usia 7-9 tahun dan 85 mg kafein untuk anak usia 10-12 tahun.

Nah, dalam setiap 100 gram kopi mengandung 40 mg kafein, sedangkan teh mengandung 11 mg kafein. Kafein juga ditemukan dalam minuman bersoda dan obat-obatan. Seperti dikutip melalui bumpsnbaby.com, ada 5 alasan mengapa anak-anak, khususnya usia di bawah 2 tahun dilarang minum teh, kopi dan minuman bersoda:


1. Memicu Masalah Tidur
Teh, kopi dan minuman bersoda yang notabene mengandung kafein, dapat meningkatkan masalah tidur bila dikonsumsi oleh Si Kecil. Kafein menyebabkan peningkatan tekanan darah dan menyebabkan kecemasan. Selain itu, Si Kecil berisiko mengalami hiperaktif dan sulit berkonsentrasi.


2. Kandungan Gizi yang Rendah
Minuman berkafein mengandung kalori yang kosong. Itu berati, Si Kecil yang mengonsumsi minuman berkafein tidak akan mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkannya. Bahkan, terlalu banyak minuman bersoda bisa berati kehilangan kebutuhan kalsium dalam tubuh untuk membangun tulang dan gigi Si Kecil.


3. Masalah Gigi
Terlalu banyak minuman berkafein yang manis dapat menyebabkan gigi berlubang dan erosi pada email gigi.


4. Masalah Pencernaan

Sistem pencernaan Si Kecil berbeda dengan dewasa. Meski minum hanya sedikit kafein, dapat menyebabkan masalah perut pada anak, misalnya merasa mulas.


5. Risiko Dehidrasi
Kopi adalah diuretik. Ini berarti konsumsi kopi membuat Si Kecil akan buang air kecil lebih banyak. Bahkan, Si Kecil akan mudah dehidrasi karena sering buang air kecil. (Seva/HH/Dok. freepik)