FAMILY & LIFESTYLE

Masakan Rumahan Pangkal Hidup Sehat



Menerapkan gaya hidup sehat dapat dimulai dengan memasak sendiri makanan di rumah. Menurut data dari hasil survei National Health and Nutrition Examination, orang yang sering memasak sendiri di rumah mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat, gula, dan lemak, dibanding orang yang jarang memasak.

Namun sejumlah kendala seringkali membuat masyarakat meninggalkan kebiasaan baik ini. Seperti yang dituturkan oleh dr. Cindiawaty Pudjiadi, Sp.GK, menurut ahli gizi ini, umumnya kendala yang seringkali muncul di keluarga Indonesia adalah kesalahan dalam proses memasak makanan tersebut.

"Sangat disayangkan apabila bahan bakunya sudah sehat, namun proses memasaknya justru menghasilkan makanan yang tidak sehat sehingga gizi makanan tidak maksimal. Misalnya proses menggoreng yang tentu saja menggunakan minyak yang banyak. Penggunaan minyak ini akan meningkatkan total asupan kalori seseorang. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menjadi obesitas." kata dr. Cindiawaty.

Coba menjawab persoalan itu, Philips Indonesia kembali merilis serangkaian peralatan dapurnya yang terbaru untuk menunjang pengingkatan gaya hidup sehat masayarakat. Philips memperkenalkan Airfryer seri HD9623, Bread Maker HD9045, Noodle & Pasta Maker HR2332 dan Masticating Slow Juicer HR1889. Seluruh produk tersebut dapat memudahkan para ibu, keluarga dan setiap orang untuk dapat memulai masak makanan sehat, dengan memperhatikan kandungan bahan makanan yang dipakai.

Head of Personal Health Philips Indonesia, Yongky Sentosa, dalam acara peluncuran rangkaian peralatan dapur Philips di Jakarta, Kamis (7/12/2017), mengatakan bahwa empat produk terbarunya yang mengangkat tema #ThePowerOfHomemadeFood bisa meningkatkan konsumsi makanan bauatan sendiri di rumah yang sehat, praktis, cepat dan aman.


"Pola hidup sehat yang berawal dari rumah adalah investasi setiap orang untuk dapat menjalani masa tuanya dengan sehat, sejahtera dan bahagia. Dan ini merupakan komitmen Philips untuk dapat menyentuh kehidupan 3 miliar orang setiap tahunnya di tahun 2025," ujar Yongky. (Binar MP/TW/Dok. Philips)