Menurut Michele Borba, psikolog dan penulis buku The Big Book of Parenting Solutions: 101 Answers to Your Everyday Challenges and Wildest Worries, kebanyakan orang di masa kini tidak memaknai 'seni memaafkan' dengan baik. Artinya, mereka 'memberi maaf' hanya sebatas kata, tidak berasal dari dalam hati alias tidak ikhlas.
"Untuk itu, orang tua lagi-lagi memiliki kewajiban untuk mengajarkan keikhlasan dengan menjadi role model bagi anaknya. Orang tua juga harus bisa memperlihatkan sikap ikhlas jika ada sesuatu yang terjadi yang tidak sesuai dengan kehendaknya, agar anak dapat mencontohnya," jelas Michele Borba.
Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menanamkan keikhlasan dalam diri Si Kecil dan mengajarkannya untuk memaafkan.
Tidak Ada Manusia yang Sempurna
Katakan kepada Si Kecil, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan memiliki kesempatan untuk memperbaikinya. Sementara, orang yang mampu memberikan kesempatan tersebut pantas disebut dengan kesatria. Untuk itu, jika Si Kecil ingin menjadi seorang kesatria, ia harus mampu memaafkan orang lain dengan ikhlas.
Ungkapkan Perasaan
Keikhlasan akan muncul jika tidak ada sesuatu yang mengganjal dalam diri kita dan hal itu juga berlaku bagi Si Kecil. Karenanya, ajari ia untuk berani mengungkapkan apa yang ia rasakan ketika ada seseorang atau sesuatu yang menyakitinya. Dengan begitu, keikhlasan pun akan muncul dalam dirinya.
Semua Butuh Waktu
Ketika seseorang atau sesuatu menyakiti hati Si Kecil, ia mungkin tidak bisa langsung memaafkan atau menerimanya dengan ikhlas. Katakan kepadanya bahwa hal itu sangat wajar. Ajak ia untuk menenangkan diri dan menceritakan apa yang dirasakan agar ia merasa lebih lega. Setelahnya, Si Kecil pun akan lebih mudah untuk bersikap ikhlas. (M&B/SW/Dok. Freepik)