Anda sering merasa tidak nyaman pada bagian dalam hidung? Bisa jadi Anda mengalami polip atau sinusitis. Namun, jangan salah, keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda, lho!
Banyak yang beranggapan bahwa polip dan sinusitis merupakan dua penyakit yang sama. Sah-sah saja mengingat keluhan yang dirasakan penderita gangguan kesehatan ini memang mirip. Seseorang yang memiliki polip atau sinusitis biasanya mengalami hidung tersumbat, hidung meler, belakang tenggorokan terasa berlendir, penurunan fungsi penciuman, nyeri atau adanya tekanan pada wajah, serta sakit kepala.
Namun, perlu diketahui, polip hidung merupakan benjolan lunak yang bisa tumbuh pada saluran hidung atau sinus. Sementara itu, sinusitis merupakan peradangan pada dinding sinus. Sebagai catatan, sinus adalah suatu rongga yang ada di samping hidung dan di dahi. Berikut adalah perbedaan mendasar antara polip dan sinusitis.
Polip hidung
Polip hidung bisa tumbuh ketika terjadi peradangan pada lapisan saluran hidung atau dinding sinus. Pemicu tumbuhnya polip ada banyak, antara lain infeksi sinus, rhinitis alergi, atau faktor keturunan. Benjolan lunak yang berbentuk seperti tetesan air mata ini pada umumnya tidak ganas.
Keluhan yang terjadi karena polip hidung biasanya dirasakan saat ukuran polip cukup besar. Polip yang besar dapat menghalangi aliran udara yang masuk ke rongga hidung dan sinus. Akibatnya, udara tidak dapat mencapai area penciuman di bagian atas rongga hidung dan fungsi penciuman pun jadi berkurang atau hilang (anosmia).
Selain itu, aliran lendir yang seharusnya secara alami mengalir dari sinus ke rongga hidung bisa terhambat. Akibatnya, lendir menumpuk di dalam sinus atau mengalir ke belakang tenggorokan. Jika hal ini terus berlangsung, maka lama-kelamaan rongga hidung juga bisa mengalami peradangan (rhinitis).
Sinusitis
Sinusitis adalah kondisi ketika dinding sinus mengalami peradangan. Sinusitis bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi jamur, alergi, atau udara kering.
Ketika mengalami peradangan, dinding sinus akan membengkak dan menutup lubang tempat lendir sinus seharusnya keluar. Akibatnya, lendir yang seharusnya melapisi dan melindungi rongga hidung, menumpuk di dalam rongga sinus. Hal inilah yang kemudian menimbulkan keluhan rasa nyeri atau tertekan pada wajah.
Seperti halnya yang terjadi pada polip hidung, terhambatnya aliran lendir dari sinus bisa membuat rongga hidung kehilangan pelumasnya dan pada akhirnya meradang. Peradangan ini dapat menyebar hingga ke area penciuman dan membuat fungsi indra penciuman menurun.
Baca juga: Cara Melegakan Hidung Tersumbat dengan Pijat Sinus
Mengurangi risiko terkena polip maupun sinusitis
Polip hidung dan sinusitis merupakan penyakit yang berbeda. Namun, keduanya sama-sama bisa menjadi penyebab dan akibat antara satu dengan yang lain. Polip hidung yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan aliran lendir dari sinus tersumbat dan menumpuk. Hal inilah yang akan bisa mengakibatkan sinusitis. Sebaliknya, peradangan pada dinding sinus yang tak kunjung membaik dalam waktu lama juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya polip hidung.
Anda bisa mengurangi risiko terkena polip maupun sinusitis dengan melakukan langkah-langkah berikut ini, Moms.
- Rajin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
- Mengurangi kontak dengan orang yang sedang flu
- Menghindari pemicu alergi, seperti asap rokok dan debu
- Menggunakan humidifier guna menjaga kelembapan udara di ruangan.
(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)