Suka dengan makanan pedas, Moms? Jika ya, maka bisa dipastikan kalau cabai dan sambal selalu ada setiap kali Anda makan. Ya, buat penggemar makanan pedas, membubuhkan cabai atau sambal bisa bikin makanan jadi lezat dan makan pun jadi lebih berselera.
Namun, seberapa pedas rasa cabai yang pernah Anda coba, Moms? Mungkin hingga bikin lidah kita kepanasan atau mulut seperti terbakar. Nah, Jika di Indonesia kita akrab dengan cabai rawit yang jadi jenis cabai paling pedas yang kita kenal sehari-hari, nyatanya cabai rawit bukanlah salah satu jenis cabai terpedas di dunia, lho!
Sebagai informasi, kadar pedas sebuah cabai diukur dengan satuan SHU (Scoville Heat Unit) yang menunjukkan jumlah capsaicin yang terkandung di dalam cabai. Dan, cabai rawit hanya memiliki tingkat kepedasan sebesar 100.000 SHU, sedangkan jenis-jenis cabai terpedas di dunia memiliki angka di atas 1 juta SHU. Enggak kebayang pedasnya seperti apa, ya? Nah, dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini 5 jenis cabai yang terkenal paling pedas di dunia, Moms. Anda berani mencobanya?
1. 7 Pot Douglah
Berbeda dengan kebanyakan cabai yang berwarna merah, oranye atau hijau, 7 Pot Douglah berwarna kecokelatan ketika sudah matang, karena itu ia juga dikenal dengan nama Chocolate 7 Pot. Namun jangan tertipu dengan penampilannya yang berwarna cokelat ya, Moms. Cabai yang berasal dari Republik Trinidad dan Tobago, negara di Kepulauan Karibia, ini punya tingkat kepedasan mencapai 1,8 juta SHU atau sekitar 232 kali lebih pedas daripada cabai jalapeno.
2. Trinidad Moruga Scorpion
Di tingkat kepedasan berikutnya di atas 7 Pot Douglah adalah cabai Trinidad Moruga Scorpion dengan kadar pedas mencapai 2 juta SHU. Cabai ini juga berasal dari Trinidad dan Tobago, tepatnya di wilayah Moruga. Penampilannya bisa mengecoh lho Moms, dengan bentuk bulat mirip strawberry dan berwarna merah menyegarkan.
Cabai ini juga punya rasa yang manis mirip dengan buah saat awal kita mencicipinya, namun setelah beberapa saat rasa pedas akan bertambah dan kita tidak akan tahan dengan pedasnya hingga keluar air mata. Jadi jangan pernah mencobanya, Moms! Eits, tapi jika tetap nekat ingin mencicipinya, Anda mungkin bisa cek di beberapa toko online ada yang menjual cabai jenis ini, lho. Namun tanggung sendiri risikonya, ya.
3. Carolina Reaper
Jenis cabai ini memiliki tingkat kepedasan mencapai sekitar 2,2 juta SHU dan pernah menyandang gelar cabai terpedas di dunia. Cabai yang berasal dari Rock Hill, South Carolina, AS, ini merupakan hasil persilangan hibrida antara Ghost Pepper dan Red Habanero yang dikembangkan oleh Ed Currie.
Menurut Guinness World Records, Carolina Reaper punya cita rasa fruity yang cenderung manis, dengan sedikit perpaduan aroma kayu manis dan cokelat. Efek pedas baru terasa beberapa saat setelah selesai menyantapnya dan sulit dihentikan dengan hanya minum air putih dan susu.
Para dokter di AS bahkan pernah mengeluarkan peringatan keras terhadap batasan konsumsi cabai Carolina Reaper, setelah munculnya kasus seorang pria mengalami sakit kepala luar biasa dan nyeri teramat kuat di bagian leher dan kepala yang sering diistilahkan "Thunderclap" usai makan cabai ini. Padahal ia hanya mengonsumsi 1 buah cabai.
4. Dragon's Breath
Carolina Reaper sudah hampir memakan korban jiwa. Namun ternyata ada jenis cabai yang lebih pedas lagi, yakni Dragon's Breath. Sesuai dengan namanya, cabai ini punya rasa pedas seperti napas naga. Dan meski ukurannya kecil untuk sebuah cabai, tapi Dragon's Breath memiliki tingkat kepedasan hingga 2,48 juta SHU.
Jenis cabai ini dibudidayakan di Inggris oleh Neal Price. Yang cukup mengerikan, ternyata Dragon's Breath memiliki kemampuan untuk membuat kulit pengonsumsinya mati rasa, sehingga jenis cabai ini bisa dimanfaatkan sebagai obat anestesi.
5. Pepper X
Inilah cabai terpedas di dunia dengan kadar SHU paling tinggi, Pepper X, yang memiliki tingkat kepedasan mencapai 3,2 juta SHU. Sudah tidak bisa dibayangkan lagi bagaimana pedasnya cabai ini ya, Moms. Pepper X sendiri merupakan cabai hasil rekayasa genetik dan persilangan dari berbagai jenis cabai terpedas yang pernah ada di dunia hasil karya Ed Currie yang juga menciptakan Carolina Reaper. (M&B/SW/Dok. Freepik)
