Susu formula kerap menjadi alternatif bagi para Moms untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Namun, bagaimana jika ternyata Si Kecil menunjukkan tanda-tanda tidak cocok dengan susu formula yang diberikan? Salah satu indikator utama adalah melalui perubahan pada pola atau tekstur buang air besar (BAB) bayi.
Ciri-ciri BAB bayi yang tidak cocok susu formula
Pola BAB yang tidak biasa bisa menjadi salah satu tanda kuat bayi tidak cocok dengan susu formula. Berikut beberapa ciri yang perlu Anda perhatikan, Moms.
1. Tekstur BAB yang berubah drastis
Jika konsistensi BAB bayi berubah menjadi sangat keras (konstipasi) atau sangat encer seperti diare setelah diberikan susu formula, ini bisa menjadi tanda tubuh bayi tidak menerima susu formula dengan baik.
2. Warna BAB tak normal
BAB bayi yang berubah warna menjadi kehijauan atau bahkan hitam bisa menjadi indikasi adanya gangguan pencernaan. Warna hijau sering kali dikaitkan dengan ketidakcocokan atau ketidakmampuan tubuh mencerna kandungan tertentu dalam susu formula.
3. BAB berdarah atau berlendir
BAB yang mengandung darah atau lendir tidak hanya perlu diwaspadai, tapi juga menjadi alasan kuat untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Ini bisa menjadi tanda peradangan di saluran pencernaan bayi.
4. Frekuensi BAB berlebihan atau menurun drastis
Frekuensi BAB yang terlalu sering (lebih dari 8 kali sehari) atau justru sangat jarang bisa menjadi salah satu alarm bahwa susu formula tidak cocok dengan bayi.
5. Aroma BAB yang lebih menyengat daripada biasanya
BAB bayi memang memiliki aroma khas. Namun, jika aromanya sangat menyengat atau tidak biasa, bisa jadi ini tanda adanya masalah dengan susu formula yang dikonsumsi Si Kecil.
Penyebab bayi tidak cocok susu formula
Setelah mengetahui tanda-tandanya, penting untuk memahami penyebab utama ketidakcocokan bayi terhadap susu formula. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebabnya.
1. Intoleransi laktosa
Bayi yang intoleran terhadap laktosa memiliki kesulitan mencerna gula alami (laktosa) yang terkandung dalam susu formula berbasis susu sapi. Hal ini bisa menyebabkan kembung, diare, dan kolik.
2. Alergi protein susu sapi
Protein susu sapi adalah salah satu alergen paling umum pada bayi. Ketidakcocokan ini sering memicu reaksi seperti ruam kulit, muntah, atau bahkan pembengkakan.
Baca juga: Tak Perlu Panik, Ini Cara Mengatasi Alergi Makanan pada Bayi
3. Kandungannya tidak sesuai dengan kebutuhan bayi
Susu formula memiliki berbagai macam kandungan dan formula yang berbeda. Beberapa bayi mungkin tidak dapat mencerna kandungan tertentu, seperti protein yang lebih kompleks atau zat tambahan lain.
4. Pencernaan bayi masih belum matang
Sistem pencernaan bayi yang baru lahir sangat sensitif karena belum sempurna. Akibatnya, bayi dapat bereaksi terhadap kandungan susu formula yang sulit dicerna.
5. Kandungan karbohidrat atau lemak yang sulit dicerna
Tidak semua karbohidrat atau lemak dalam susu formula mudah dipecah oleh sistem pencernaan bayi. Hal ini bisa memicu gejala ketidakcocokan, seperti perubahan pada BAB.
Kapan mesti ke dokter?
Mengenali ciri-ciri di atas tentunya sangat membantu. Namun, kapan waktu yang tepat untuk mendiskusikan kondisi bayi dengan dokter? Berikut ini adalah situasi yang mesti diwaspadai.
1. Gejalanya berlangsung lebih dari 3-5 hari
Jika gejala seperti diare atau konstipasi terus berlangsung selama beberapa hari tanpa tanda-tanda perbaikan, segera konsultasikan dengan dokter.
2. BAB berdarah atau disertai lendir
Sesuai yang telah disebutkan sebelumnya, ini adalah tanda yang tidak boleh diabaikan. Ini mungkin mengindikasikan peradangan atau infeksi yang lebih serius.
3. Gejala fisik lainnya
Jika bayi juga menunjukkan tanda-tanda lain seperti muntah terus-menerus, demam, atau rewel yang berlebihan, penting untuk segera mendapatkan penanganan medis.
4. Penurunan berat badan
Bayi yang tidak cocok dengan susu formula sering menunjukkan tanda-tanda kurangnya nafsu makan atau penurunan berat badan. Jika Anda melihat perubahan berat badan pada bayi, segera hubungi dokter.
Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri BAB bayi yang tidak cocok susu formula. Saat Si Kecil menunjukkan tanda-tanda tidak cocok dengan susu formula, terutama melalui pola BAB-nya, tidak ada salahnya Moms mencari alternatif terbaik. Mengganti susu formula atau berkonsultasi dengan dokter adalah kunci menjaga kesehatan bayi secara efektif. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)