Type Keyword(s) to Search
BABY

Tanda-Tanda Dehidrasi Ringan pada Bayi yang Harus Diwaspadai

Tanda-Tanda Dehidrasi Ringan pada Bayi yang Harus Diwaspadai

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond

Menjaga bayi tetap terhidrasi merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatannya, tapi sering terlewatkan. Dehidrasi ringan pada bayi bisa berisiko jika tidak segera dikenali dan ditangani. Yuk, kenali tanda-tanda dehidrasi ringan pada bayi agar Anda bisa sat set mengambil tindakan yang tepat, Moms!

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan dibandingkan yang diterima. Pada bayi, kondisi ini bisa terjadi dengan cepat karena bayi punya cadangan cairan tubuh yang lebih kecil dibandingkan anak yang lebih besar atau orang dewasa.

Selain itu, bayi rentan dehidrasi karena ukuran tubuhnya yang kecil dan metabolisme yang tinggi. Bayi juga lebih mudah kehilangan cairan karena luas permukaan tubuhnya yang lebih besar dibandingkan volume tubuhnya. Karena itu, kita sebagai orang tua harus memperhatikan tanda-tanda dehidrasi.

Apa saja tanda dehidrasi ringan pada bayi?

1. Mulut dan bibir bayi kering. Perhatikan, Moms, jika bibir bayi pecah-pecah, bisa jadi ia kekurangan cairan.

2. Berkurangnya air mata saat menangis. Bayi yang dehidrasi mungkin tidak mengeluarkan air mata sebanyak biasanya ketika menangis.

3. Rewel dan kurang aktif. Saat dehidrasi, bayi mungkin lebih rewel daripada biasanya dan tidak tertarik untuk bermain.

4. Berkurangnya frekuensi buang air kecil. Perhatikan frekuensi mengganti popok bayi. Jika popoknya lebih kering daripada biasanya atau tidak ada urine selama lebih dari 6 jam, ini bisa menjadi tanda dehidrasi. Urine yang berwarna lebih gelap atau kuning pekat juga menjadi indikasi bayi dehidrasi.

5. Kulit tidak elastis. Moms bisa melakukan cek sederhana dengan mencubit perlahan kulit bayi di punggung tangan. Jika kulitnya tidak segera kembali ke bentuk semula, itu bisa menjadi tanda dehidrasi.

6. Nafsu makan menurun. Bayi yang dehidrasi ringan mungkin enggan menyusu. Penurunan nafsu makan adalah petunjuk bahwa tubuhnya sedang tidak dalam kondisi optimal.

7. Napas yang lebih cepat. Dehidrasi bisa memengaruhi cara bayi bernapas. Napas yang lebih cepat menjadi salah satu gejala awal yang perlu diwaspadai.

Baca juga: Bikin Haus! Ini 7 Makanan dan Minuman yang Memicu Dehidrasi

Penyebab bayi dehidrasi

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan Si Kecil mengalami dehidrasi, di antaranya:

  • Demam. Ini biasanya yang menjadi penyebab tersering bayi dehidrasi. Badan bayi yang panas membuat cairan tubuh menguap lebih cepat.
  • Diare atau muntah. Jika sedang diare atau muntah, bayi biasanya kurang asupan. Ini penyebab ganda bayi dehidrasi, Moms.
  • Tumbuh gigi, sariawan, atau pilek juga bisa menjadi penyebab bayi malas minum ASI atau makan. Kondisi ini tentu saja bisa menyebabkan bayi dehidrasi.
  • Cuaca panas. Keluarnya keringat yang berlebihan juga bisa menyebabkan tubuh bayi kekurangan cairan.

Yang harus dilakukan jika bayi dehidrasi

Jangan langsung panik saat Si Kecil mengalami dehidrasi ringan. Moms bisa mengambil beberapa tindakan seperti memberikan cairan lebih sering. Selain memberikan ASI atau susu, dengan frekuensi lebih sering, Anda juga bisa memberikan larutan elektrolit sesuai anjuran dokter jika Si Kecil sudah berusia di atas 3 bulan.

Namun, perlu diingat, jika penyebab dehidrasi adalah karena bayi muntah, Moms sebaiknya tidak langsung memberikan cairan dalam jumlah banyak sekaligus. Berikan bayi cairan sedikit demi sedikit secara bertahap.

Baca juga: 6 Cara Pencegahan Dehidrasi saat Muntah-Muntah

Itulah penjelasan mengenai tanda-tanda dehidrasi ringan pada bayi. Jika Si Kecil mengalami dehidrasi, tak perlu panik, karena umumnya dehidrasi ringan bisa diatasi di rumah. Namun, pastikan untuk tetap waspada, Moms.

Jika kondisi bayi tidak membaik atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi berat, seperti mata cekung, lemas, atau sesak napas, segera konsultasikan dengan dokter. (M&B/Hana/WR/Foto: Freepik)