
Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond
Tantrum pada anak adalah perilaku yang sering kali membuat orang tua merasa kebingungan dan frustrasi. Tantrum adalah bagian dari proses perkembangan anak, tapi jika tidak dikelola dengan baik, perilaku ini bisa mengganggu keseharian Anda dan perkembangan anak itu sendiri.
Sebagai orang tua, sangat penting untuk mengetahui cara yang tepat guna menghadapi tantrum agar anak dapat belajar mengelola emosinya dengan lebih baik. Berikut ini beberapa cara yang bisa membantu Moms mengatasi tantrum anak dengan efektif.
1. Tetap tenang dan sabar
Ketenangan adalah salah satu kunci dalam menghadapi anak yang tantrum, Moms. Cobalah untuk tetap tenang dan berbicara dengan suara lembut, karena anak akan lebih mudah menenangkan diri jika ia merasa aman.
2. Pahami penyebab tantrum
Penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang menyebabkan tantrum. Di usia balita, anak sering kali masih merasa kesulitan mengungkapkan kebutuhannya dengan kata-kata, jadi penting untuk menjadi pendengar yang baik bagi Si Kecil.
Baca juga: 5 Penyebab Anak Mengalami Tantrum saat Tengah Malam
3. Terapkan batasan yang jelas dan konsisten
Anak membutuhkan batasan yang konsisten untuk merasa aman. Jika ia merasa aturan tidak jelas atau sering berubah, ia mungkin merasa bingung dan lebih mudah tantrum. Karena itu, terapkan aturan yang jelas dan tetap konsisten dalam menegakkan konsekuensinya. Misalnya, jika anak menangis karena tidak boleh membeli mainan, ingatkan ia dengan lembut tentang alasan Anda menetapkan batasan tersebut.
4. Alihkan perhatian anak
Salah satu cara efektif untuk menghentikan tantrum adalah dengan mengalihkan perhatian anak ke aktivitas yang lebih positif, misalnya mengajak Si Kecil bermain dengan mainan kesukaan atau mengubah topik pembicaraan. Hal tersebut bisa membantu anak keluar dari perasaan frustrasi yang memicu tantrum.
Baca juga: 4 Zodiak Anak yang Paling Sering Tantrum
5. Berikan penguatan positif
Saat anak berhasil menenangkan diri setelah tantrum, berikan pujian. Penguatan positif ini mengajarkan kepada anak bahwa mengelola emosi dengan cara yang sehat akan mendapatkan perhatian dan penghargaan dari orang tua.
6. Ajarkan keterampilan mengelola emosi
Selain mengatasi tantrum secara langsung, penting juga untuk mengajarkan anak keterampilan mengelola emosinya. Ini bisa dilakukan dengan mengajarkannya untuk mengenali perasaannya, menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan, dan memberikan anak cara-cara yang sehat untuk meredakan kemarahan atau frustrasi, seperti bernapas dalam-dalam atau menghitung sampai sepuluh.
Baca juga: 6 Cara Efektif Mengelola Emosi Anak Usia Dini
Mengatasi anak yang sering tantrum memerlukan pendekatan yang sabar dan penuh pengertian. Dengan tetap tenang, memahami penyebab tantrum, menerapkan batasan yang konsisten, mengalihkan perhatian, memberikan penguatan positif, dan mengajarkan keterampilan mengelola emosi, Anda bisa membantu Si Kecil mengatasi tantrumnya dengan cara yang konstruktif.
Tantrum adalah bagian dari proses perkembangan, dan dengan dukungan yang tepat, anak akan belajar untuk mengelola perasaannya dengan lebih baik seiring waktu. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter anak agar mendapatkan penanganan dan arahan yang tepat untuk Si Kecil. (M&B/Yesika/SW/Foto: Freepik)