Epilepsi merupakan suatu penyakit neurologi menahun yang dapat mengenai siapa saja, tanpa batasan usia, gender, ras, sosial, dan ekonomi. Angka kejadian epilepsi sendiri masih sangat tinggi, terutama di negara berkembang. Di Indonesia sendiri dari 237,6 juta penduduknya, diperkirakan ada 1,1 sampai 8,8 juta mengidap epilepsi. Selain itu, pravelensi epilepsi terhadap bayi dan anak-anak cukkup tinggi, tetapi pada usia dewasa muda, kemudian meningkat pada kelompok usia lanjut.
Menurut dr. Fitri Octaviana Sumantri, SpS(K),M.Pd.Ked, Neurolog dari RSCM, seringkali penyebab epilepsi sulit ditentukan. “Oleh karena itu, diagnosa harus dilakukan dengan hati-hati. Epilepsi seringkali disalahpersepsikan dengan gangguan jiwa dan lainnya. Epilepsi disebabkan karena gangguan perkembangan otak yang dapat terjadi sebelum lahir atau saat masih dikandungan. Karena itu, gizi pada masa kehamilan sangat penting diperhatikan,” ungkapnya dalam seminar media siang (29/01) tadi.
(BACA JUGA: Waspadai Epilepsi pada Anak)
Epilepsi bukan penyakit menular dan bukan penyakit mental. Penyakit ini juga bisa terjadi karena benturan pada kepala, infeksi pada otak, stroke, dan gangguan otak lainnya. Dengan penanganan dan pengobatan yang tepat, orang dengan epilepsi bisa tetap hidup normal dan bersosialisasi. (Aulia/DT/dok.M&B)