Jika Si Kecil diharuskan memilih antara bermain Lego dengan belajar matematika, kira-kira Si Kecil akan memilih yang mana? Kemungkinan besar ia akan memilih Lego. Tidak heran, karena bagi sebagian anak, pelajaran matematika memang tampak seperti "masalah besar" yang harus dihindari.
Masalah itu tidak hanya menjadi tanggungjawab guru di sekolah lho, Moms. Peran orangtua juga sangat penting untuk menjadikan Si Kecil menyukai matematika. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah kreatif untuk membuat matematika menjadi pelajaran yang seru dan menyenangkan.
Salah satu langkah kreatif itu telah dilakukan oleh Birchfield School. Sekolah ini menggunakan Lego untuk mengajarkan matematika kepada anak-anak usia 5 tahun, dan menjadi sekolah dasar pertama yang memakai sistem itu, lho. Sistem belajar seperti ini mereka namakan MoreToMaths, yang ternyata sudah ada sejak awal tahun 2015.
Walau disambut baik, tapi ternyata sistem ini sempat membuat para pengajarnya takut. Seperti Emma Grant-King, salah seorang guru di Birchfield, yang sempat ragu dan takut akan penerapan sistem pembelajaran tersebut. Ia khawatir para murid menceritakan kepada orangtua, bahwa mereka bermain Lego saat jam belajar.
Stuart Swann selaku guru dan penasihat yang membantu program MoreToMaths di Inggris, menyatakan bahwa guru-guru serta murid sudah mulai terbiasa dengan program ini dan dapat belajar dengan cepat. René Lydiksen, berpendapat bahwa belajar matematika tidak hanya dapat dilakukan dengan cara lama menggunakan papan tulis di dalam kelas. Menurutnya, itu adalah cara lama, sedangkan belajar matematika dapat menggunakan Lego.
Sistem belajar MoreToMaths ini mendapat respons positif lho dari para orangtua murid. Si Kecil tentu jadi semakin semangat belajar matematika, karena cara belajar yang mudah dan tidak membosankan. Bagaimana, Moms, tertarik mencobanya di rumah? (Adonia/TW/Dok. theguardian)
- Tag:
- lego
- balita
- matematika
- belajar