Type Keyword(s) to Search
BABY

Alasan Mengapa Gula dan Garam Dilarang untuk Si Kecil

Alasan Mengapa Gula dan Garam Dilarang untuk Si Kecil

Memasuki masa pemberian MPASI tentu menjadi tantangan terbaru bagi Anda. Wajar saja, karena memilih resep dan mengolah makanan agar Si Kecil tertarik untuk makan memang tidaklah mudah. Anda harus memilih menu yang dapat memenuhi gizi Si Kecil dan pastinya ia juga suka dengan menu tersebut. Namun, dalam memilih menu, Anda jangan sampai salah, apa lagi menambahkan gula ataupun garam ke dalam menu MPASI Si Kecil. Berikut alasan mengapa Si Kecil usia 6-12 bulan dilarang mengonsumsi garam dan gula:

 

Garam
- Kandungan natrium yang hadir dalam garam dapur meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gagal ginjal pada bayi. Lebih penting lagi, risiko tekanan darah tinggi lebih tinggi pada bayi dan dibandingkan anak-anak yang lebih tua. Hipertensi adalah salah satu penyebab utama serangan jantung dan stroke pada orang dewasa.

 

-  Alasan lain mengapa garam harus dihindari dalam makanan bayi karena kelebihan garam dalam tubuh dapat menyebabkan gagal ginjal. Ginjal bertindak sebagai filter dalam tubuh menghilangkan kelebihan elemen seperti natrium, kalium, fosfor, dll serta mempertahankan tingkat yang diperlukan dari elemen. Tapi, bila kelebihan natrium atau elemen lain akan menghasilkan.

 

- Kandungan garam yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, dan dapat membahaykan Si Kecil.

 


Gula

- Dengan menambahkan gula ke makanan bayi Anda, pada dasarnya Anda meningkatkan rasa manis dan membuat Si Kecil menyukainya. Si Kecil akan mudah menolak makanan yang tidak mengandung gula sehingga asupan gula dalam tubuh Si Kecil akan bertambah.

 

-  Menambahkan gula dalam makanan Si Kecil juga meningkatkan risiko kerusakan gigi. Bakteri mulut bergantung pada sisa makanan di dalam mulut untuk kelangsungan hidup mereka dan gula mungkin makanan terbaik bagi bakteri. Sehingga, bakteri dapat berkembang dan memulai proses kerusakan gigi.

 

- Kadar gula tinggi dalam diet bayi Anda dapat meningkatkan risiko diabetes di tahun-tahun mendatang.

 

Agar rasa makanan Si Kecil lebih bervariasi, Anda dapat menambahkan keju, margarin, mentega, aneka ragam racikan bumbu, atau santan agar MPASI terasa lebih enak. Sementara bumbu-bumbu yang bisa digunakan sebagai perasa bubur dapat berupa daun sereh atau batang sereh, bawang merah, bawang putih, daun jeruk, lengkuas, daun bawang, daun pandan, daun salam, dan seledri. (Seva/TW/Dok. M&B UK)