Dijawab oleh: dr. Michael Triangto, Sp.KO, dokter spesialis kedokteran olahraga di Slim + Health Sports Therapy
Tanya:
Halo.... Perkenalkan, saya ibu dua anak. Karena saya merasa belakangan ini mudah capek, maka saya memutuskan untuk berolahraga agar kebugaran tubuh saya kembali. Saya memilih olahraga jalan cepat, saya usahakan dua hari sekali pada jam 6 pagi. Awalnya, saya memakai sepatu saat jalan sehat, tetapi pas saya coba jalan dengan telanjang kaki, juga enak. Sampai akhirnya tempat terbersit di pikiran saya, bagaimana kalau jalan sehat tanpa sepatu. Mana yang lebih baik, pakai sepatu atau tanpa sepatu? Jujur, saya penasaran.
Irma (36 tahun) - Situbondo
Jawab:
Halo Ibu Irma.... Semoga usaha untuk mengembalikan kebugarannya lancar, ya. Tak hanya Ibu Irma, banyak juga orang yang bertanya apakah sebaiknya melakukan jalan sehat dengan menggunakan sepatu atau tanpa sepatu? Jawabannya, kedua pilihan tersebut memiliki alasan yang kuat dalam mempertahankan keyakinannya tersebut.
Salah satu alasan yang digunakan para pendukung tanpa sepatu adalah untuk lebih meningkatkan aliran darah dan mengaktifkan titik-titik kesehatan yang biasa dipergunakan dalam melakukan pijat telapak kaki atau yang dikenal sebagai acupressure.Tidak heran kalau ada yang berjalan tanpa alas kaki, atau bahkan berjalan di atas batu-batu dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan.
Perlu diingat bahwa tidak setiap orang memiliki bentuk kaki yang baik, bahkan ada yang memiliki kelainan bentuk kaki, oleh sebab itu sepatu berperan penting sebagai pelindung kaki. Bagi yang bentuk kakinya normal dan sehat tentunya bebas memilih menggunakan sepatu ataupun tidak, namun bila memiliki kelainan maka ia membutuhkan pelindung kaki bahkan penyokong agar kelainannya tidak menjadi bertambah buruk.
Bagi penderita diabetes melitus yang harus selalu menjaga kesehatan kaki tentunya sangat memerlukan sepatu yang baik agar tidak terluka saat berjalan. Perlu juga perhatikan sepatu yang baik, yakni empuk saat dibawa berjalan. Begitu kira-kira Ibu Irma, semoga bisa menjawab, ya. (Qalbinur Nawawi/Dok. Freepik)