Moms, pernahkah Anda mengalami, ketika hamil, kenapa tubuh jadi berbau tak sedap, ya? Bisa dibilang, bau badan tak sedap dan hidung bumil yang jadi sangat sensitif adalah kenyataan yang dialami saat hamil.
Adalah hormon yang menimbulkan masalah tersebut. Hormon memengaruhi tak hanya sensor penciuman Anda, tapi juga mengubah bau badan, yaitu keringat dan cairan vagina, dari tidak berbau menjadi berbau tak sedap yang kuat. Apa sih, penyebabnya?
Penyebab bau badan tak sedap saat hamil
Satu-satunya penyebab bau badan tak sedap yang dialami bumil adalah karena adanya perubahan hormon. Hormon tidak hanya membuat vagina berbau tak sedap dan sangat kuat, tapi juga membuat bau badan jadi sangat kuat dan apak.
Saat hamil, kadang vagina mengeluarkan cairan berwarna bening, mirip keputihan yang berbau sangat tidak enak. Dilansir dari WebMD, selama cairan yang keluar bening atau berwarna sedikit keputihan, Anda tidak perlu khawatir. Hal ini adalah normal akibat pengaruh hormon kehamilan.
Selain bau, bumil mengalami masalah keringat berlebih di tempat-tempat tertentu, yang mungkin biasanya tidak pernah berkeringat. Bagian dada adalah salah satu area yang biasa mengalami masalah ini. Menurut Livestrong.com, bau badan bisa muncul karena keringat berlebih ini. Masalahnya, saat hamil, suhu tubuh Anda akan meningkat dan untuk menormalkan suhu, muncullah keringat.
Perubahan bau badan tidak serta-merta terjadi, tapi secara bertahap dan makin lama makin kuat. Meskipun begitu, Anda tidak perlu khawatir karena bau badan akan kembali normal segera setelah melahirkan.
Sementara itu, tidak ada cara lain untuk mengatasi bau badan tak sedap selain lebih sering mandi dan menggunakan deodoran. Moms juga harus sering mengganti baju Anda, terutama di saat udara panas. Anda juga bisa mengurangi bau keringat dengan berdiet makanan tertentu yang dapat menimbulkan bau kuat, misalnya diet bawang putih dan makanan berbumbu pedas.
Baca juga: 5 Makanan yang Menjadi Penyebab Bau Badan
Namun untuk vagina, Anda tidak boleh membersihkannya dengan cara douching atau menyemprotkan parfum ke bagian intim tersebut, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan iritasi dan infeksi yang berbahaya buat janin.
Jika Anda perhatikan, bau urine Anda pun berubah. Bau urine ada yang normal, tapi ada juga yang mengindikasikan gejala infeksi saluran kemih. Dr. Miriam Stoppard di dalam bukunya yang berjudul Conception, Pregnancy, and Birth, menulis bahwa agak sulit membedakan bau urine yang normal dengan yang disebabkan oleh infeksi.
Namun, jika terjadi infeksi, bau urine akan seperti bau ikan busuk dan disertai gejala lain, seperti anyang-anyangan, rasa panas di vagina saat buang air kecil, gatal, dan pegal di bagian pinggang. Jika Anda mengalami tanda infeksi, segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga: Jangan Bercinta Jika Punya Infeksi Saluran Kemih, Ini Alasannya
Bumil juga sensitif terhadap bau
Kehamilan memang memengaruhi tubuh lebih dari yang bisa Anda bayangkan, Moms. Tidak hanya menderita bau badan tak sedap, bumil juga mengalami perubahan, salah satunya indra penciuman menjadi super sensitif. Sensitivitas indra penciuman terjadi karena hormon meningkatkan aliran darah, termasuk ke bagian penciuman Anda.
Salah satu problem yang kerap dialami bumil adalah merasa tidak nyaman terhadap bau tubuh suami, meskipun suami Anda sudah mandi dan berganti baju sebelum mendekati Anda, tapi tetap saja Anda bisa merasa mual.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa coba mengidentifikasi bau suami yang tidak Anda sukai, apakah karena sabun mandi, parfum, aftershave, bau mulutnya (apakah ia merokok atau penyuka makanan pedas), atau bau bagian tubuhnya (misal bau keringat atau bau kaki).
Dengan mengidentifikasi bau yang paling membuat Anda mual, Anda bisa memperbaiki keadaan. Yang juga penting, bicarakan masalah Anda ini agar suami tidak merasa tersinggung. Katakan bahwa masalah ini akan selesai setelah Anda melahirkan. Jadi, jangan khawatir! (M&B/SW/Foto: Freepik)