BUMP TO BIRTH

Mengenal Proses Pembekuan Sel Telur, Teknologi Reproduksi Masa Depan

Mengenal Proses Pembekuan Sel Telur, Teknologi Reproduksi Masa Depan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond


Seiring dengan perubahan gaya hidup, makin banyak wanita yang memilih untuk mengejar karier atau pendidikan dan menunda rencana untuk memiliki anak. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi memberikan harapan bagi wanita yang ingin menunda kehamilan atau mempertahankan kesuburan di masa depan melalui proses pembekuan sel telur.

Mari mengenal lebih jauh tentang proses pembekuan sel telur, bagaimana teknologi ini bekerja, manfaat yang ditawarkan, serta tantangan dan risiko yang mungkin muncul.

Apa itu pembekuan sel telur?

Membekukan sel telur—atau yang dikenal dengan istilah ovarian cryopreservation adalah salah satu inovasi medis revolusioner yang memungkinkan wanita untuk “menunda” waktu. Prosedur ini memberikan kesempatan bagi wanita untuk mempertahankan kesuburan mereka, meskipun waktu terus berjalan.

Sel telur yang diambil dari ovarium wanita dibekukan dan disimpan dalam kondisi ultra-dingin (-196 derajat Celsius) untuk memastikan sel telur tersebut tetap hidup dan dapat digunakan kapan saja di masa depan.

Bagi banyak wanita, pembekuan sel telur adalah jawaban untuk menyeimbangkan impian karier, pendidikan, dan kehidupan pribadi tanpa harus mengorbankan keinginan untuk memiliki anak suatu hari nanti. Ini juga memberikan harapan bagi mereka yang menghadapi perawatan medis yang berisiko merusak kesuburan, seperti kemoterapi, atau mereka yang menghadapi masalah kesuburan sejak dini.

Manfaat pembekuan sel telur

Pembekuan sel telur memberikan sejumlah manfaat penting yang memberikan kebebasan lebih kepada wanita dalam mengatur masa depan reproduksi mereka. Berikut ini beberapa manfaat utamanya.

1. Menunda kehamilan tanpa mengorbankan kesuburan

Dengan pembekuan sel telur, wanita dapat menunda kehamilan hingga mereka merasa siap, baik karena fokus pada karier, pendidikan, atau alasan pribadi lainnya. Ini memberi mereka kesempatan untuk menjaga kesuburan, meskipun usia bertambah.

Baca juga: 5 Jenis Tes Kesuburan Wanita untuk Persiapan Kehamilan

2. Mengatasi dampak pengobatan medis

Bagi wanita yang mungkin harus menjalani perawatan medis, seperti kemoterapi atau radioterapi, yang dapat merusak ovarium dan mengurangi kesuburan, pembekuan sel telur bisa menjadi solusinya. Sel telur dapat dibekukan sebelum perawatan dimulai, memberikan peluang untuk memiliki anak setelah pemulihan.

3. Menjadi solusi bagi pasangan yang mengalami infertilitas

Bagi pasangan yang menghadapi masalah kesuburan, pembekuan sel telur menawarkan solusi. Wanita dengan kualitas sel telur yang menurun dapat memilih untuk membekukan sel telur mereka pada usia yang lebih muda, ketika kualitasnya lebih baik.

4. Meningkatkan peluang kehamilan di masa depan

Sel telur yang dibekukan pada usia yang lebih muda cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan sel telur yang diambil setelah wanita mencapai usia tertentu. Ini meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan di masa depan, terutama melalui prosedur IVF.

5. Mengurangi risiko keguguran

Dengan menggunakan sel telur yang dibekukan pada usia yang lebih muda, wanita memiliki peluang lebih rendah untuk mengalami keguguran dibandingkan menggunakan sel telur yang diambil pada usia yang lebih tua, yang kualitasnya cenderung menurun.

Risiko dan tantangan dalam pembekuan sel telur

Meskipun pembekuan sel telur memberikan banyak manfaat, prosedur ini juga memiliki sejumlah risiko dan tantangan yang perlu dipertimbangkan, yakni:

1. Kegagalan dalam pembekuan dan pencairan sel telur

Tidak semua sel telur dapat bertahan dengan baik setelah proses pembekuan dan pencairan. Beberapa sel telur dapat rusak atau kehilangan kualitasnya, sehingga mengurangi peluang keberhasilan di masa depan.

2. Biaya yang tinggi

Pembekuan sel telur memerlukan biaya yang mahal, mencakup biaya mengambil, membekukan, menyimpan sel telur, hingga pencairan dan prosedur IVF yang diperlukan untuk membuahi sel telur yang telah dibekukan.

3. Keberhasilan tidak dijamin

Meskipun dikenal bisa meningkatkan peluang kehamilan di masa depan, tidak ada jaminan prosedur ini akan berhasil sepenuhnya. Terdapat beberapa faktor penentu lain, seperti kualitas sel telur yang dibekukan, usia wanita saat sel telur diambil, dan lain-lain.

4. Risiko kesehatan dari stimulasi ovarium

Sebelum sel telur diambil untuk dibekukan, wanita harus menjalani stimulasi ovarium, yaitu proses penggunaan obat hormon untuk memproduksi lebih banyak sel telur. Meskipun prosedur ini umumnya aman, ada risiko efek samping, seperti syndrome ovarium hiperstimulasi (OHSS), yang bisa menyebabkan ovarium membengkak dan menimbulkan rasa sakit atau komplikasi lainnya.

5. Aspek etis dan sosial

Pembekuan sel telur juga mengundang perdebatan etis, terutama terkait dengan hak reproduksi dan potensi penyalahgunaan teknologi ini. Beberapa pihak mengkhawatirkan penggunaan sel telur yang dibekukan di luar konteks keluarga atau khawatir mengenai dampak sosial dari peningkatan teknologi reproduksi.

Sebagai salah satu teknologi reproduksi yang berkembang pesat, pembekuan sel telur memungkinkan wanita menunda kehamilan tanpa harus khawatir kehilangan kesempatan untuk punya anak di masa depan. Meskipun prosedur ini menawarkan berbagai manfaat, penting juga untuk mempertimbangkan berbagai risiko dan tantangan yang ada, termasuk biaya dan keberhasilan yang tidak dijamin. (M&B/Yesika/SW/Foto: Freepik)


Read Next


More Frombump to birth