Tip Menyapih ASI

Tanya
“Usia Adrianna sudah hampir 2 tahun dan masih minum ASI. Saya ingin menyapihnya dengan susu formula. Bagaimana ya, agar ia cepat terbiasa?”
(Nuralusia, ibu dari Adrianna, 1 tahun 10 bulan)

Jawab
Getah Brotowali dan Banyak Siapkan Makanan

“Saya menyusui Shaquil hingga ia berusia 2 tahun. Menjelang saat menyapih, saya mengurangi frekuensi menyusuinya. Jika lapar dan minta disusui, saya beri ia biskuit bayi yang lembut, sehingga mudah lumer di mulutnya. Ketika menyapih, saya mengoleskan getah brotowali yang pahit pada kedua puting saya. Awalnya, Shaquil masih mau menyusu, namun setelah  3 kali ia tidak mau lagi menyusu sampai sekarang. Selain itu, saya juga lebih rajin menyiapkan makanan, camilan, dan susu supaya ia kenyang dan lupa akan keinginannya untuk menyusu. Alhamdulillah, cara itu berhasil dan Shaquil pun tidak terlalu rewel saat disapih.”  
(Anisaty, ibu dari Shaquil, 2,5)

Disapih karena Terpaksa
“Shaliha disapih secara "terpaksa" saat usianya 1 tahun 8 bulan. Karena suatu hal, dokter menyarankan saya untuk tak lagi menyusuinya terlalu lama. Awalnya, saya bingung mencari cara untuk menyapih Si Kecil dalam kondisi yang tiba-tiba seperti ini. Saya  tidak mau menyapih dengan memaksa anak berpisah dari payudara ibunya. Alhamdulillah, saya menemukan cara mudah. Setiap hari, saya bilang kepada Shali bahwa ia sudah besar dan tidak boleh menyusu lagi hingga akhirnya ia bisa mengerti. Memang cara ini tidak langsung berhasil begitu saja, karena awalnya sesekali, saya masih memberikan ASI. Lama-lama, Shali tidak mau menyusu. Kalau ia rewel, saya cukup memeluknya dan ia pun sudah tenang lagi. Intinya, kalau ingin menyapih, Anda harus bisa berkomunikasi dengan Si Kecil dan beri ia alasan mengapa ia harus disapih. Sebenarnya anak juga bisa paham, kok.”
(Fany, ibu dari Shaliha Alayya, 2)

Puting Diperban
“Hal yang paling saya takutkan ketika memberikan ASI adalah mengalami kesulitan menyapih, karena saya tidak tega kalau anak harus dipaksa untuk itu. Saat Zidane berusia 2 tahun kurang 2 minggu, saya mencoba memberikan lipstik merah di kedua puting payudara saya. Pada awalnya, Zie ketakutan dan tidak mau menyusu, tetapi sikapnya itu hanya bertahan 2 hari. Ia lalu mengamuk dan tak berhenti menangis hingga akhirnya saya menyerah dan menyusuinya lagi. Besoknya, saya cari cara lain, yaitu dengan menempelkan perban ke kedua puting saya. Sejak itu, ia tidak mau menyusu lagi, mungkin karena ia kasihan dan tidak tega melihat hal itu.”
(Sri Windhu, ibu dari Zidane, 2,7)