Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Ini Tanda Kolesterol Tinggi pada Anak dan Penanganannya

Ini Tanda Kolesterol Tinggi pada Anak dan Penanganannya

Kolesterol tinggi tak hanya bisa diidap oleh orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya lho, Moms. Kolesterol tinggi sering kali tak ditandai oleh gejala khusus, sehingga wajar jika Moms bisa tak sadar bila Si Kecil memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Padahal, kolesterol yang terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko permasalahan kesehatan serius pada anak, baik dalam jangka pendek atau panjang. Simak informasi lengkapnya berikut, Moms!

Jenis kolesterol

Sebenarnya, kolesterol merupakan zat yang diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan normal. Ini dikarenakan kolesterol berguna dalam pembentukan hormon-hormon tertentu dan menjaga metabolisme sel. Namun, bila berlebihan, kolesterol dapat menyumbat saluran darah sehingga menyebabkan masalah kesehatan.

Kolesterol akan bersatu dengan protein agar bisa mengalir di pembuluh darah, dan gabungan ini disebut sebagai lipoprotein. Lipoprotein yang sering kita dengar adalah low-density lipoprotein (LDL) atau lemak jahat, dan high-density lipoprotein (HDL) atau lemak baik. Dalam kondisi kolesterol tinggi, perhatian difokuskan pada kadar LDL dalam darah.

Penyebab kolesterol tinggi

Melansir Kids Health, ada tiga hal utama yang berkontribusi pada tingginya tingkat kolesterol anak, yakni:

1. Pola makan yang buruk. Si Kecil mengonsumsi banyak makanan berlemak, khususnya lemak jenuh (saturated fat) dan asam lemak trans (trans fat).

Baca juga: 7 Kebiasaan Makan yang Bisa Picu Kolesterol Tinggi

2. Keturunan. Bila anak memiliki orang tua atau kerabat dekat dengan kolesterol tinggi, maka besar kemungkinan Si Kecil juga memiliki kondisi yang sama. Hampir seluruh kasus kolesterol tinggi pada anak disebabkan oleh faktor keturunan.

3. Kelebihan berat badan/obesitas. Gaya hidup yang bermalas-malasan sekaligus memiliki pola makan yang tidak dijaga bisa meningkatkan risiko tingginya kolesterol dalam darah.

Gejala dan tanda kolesterol tinggi

Umumnya kolesterol tinggi pada anak tidak memunculkan gejala tertentu. Kabar buruknya, kolesterol tinggi bisa menyebabkan kondisi penyakit lain, seperti masalah kardiovaskular maupun tekanan darah tinggi, sehingga baru terdeteksi karena adanya gejala penyakit-penyakit tersebut.

Cara terbaik untuk mengetahui kondisi kolesterol dalam darah adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. Maka dari itu, Si Kecil disarankan untuk mengontrol kondisi tubuh ke dokter secara rutin.

Anak yang berusia di atas 2 tahun harus segera dibawa ke dokter bila:

1. Memiliki orang tua atau kerabat dekat dengan tingkat kolesterol di atas 240 mg/dL.

2. Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular sebelum umur 55 untuk laki-laki dan 65 untuk perempuan.

3. Mengidap beberapa masalah medis khusus seperti penyakit ginjal, penyakit Kawasaki, atau juvenile idiopathnic arthritis (radang sendi kronik).

4. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

5. Mengidap diabetes dan tekanan darah tinggi.

Bila Anda berencana mengajak anak ke dokter, biasanya dokter akan meminta Si Kecil untuk berpuasa selama 12 jam (hanya boleh minum air putih) sebelum menjalani tes darah. Menurut panduan National Cholesterol Education Program, rentang kolesterol total dan LDL untuk anak-anak adalah sebagai berikut:

Aman: total kolesterol kurang dari 170 mg/dL dan tingkat LDL kurang dari 110 mg/dL

Waspada: total kolesterol 170-199 mg/dL dan tingkat LDL 110-129 mg/dL

Tinggi: total kolesterol di atas 200 mg/dL dan tingkat LDL melebihi 130 mg/dL

Cara menanganinya

Penanganan pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan perubahan gaya hidup yang bisa bermanfaat buat seluruh anggota keluarga. Mengadopsi pola makan sehat, menjaga berat badan, serta rutin berolahraga merupakan cara utama. Melansir WebMD, ada beberapa trik untuk mengontrol pola makan anak, yaitu:

1. Sarapan: buah-buahan, sereal yang tidak mengandung gula, oatmeal, roti gandum, dan yoghurt rendah lemak.

2. Makan siang dan makan malam: usahakan untuk membakar atau memanggang makanan dibandingkan dengan menggorengnya. Selain itu, Moms bisa juga siapkan pasta, kacang-kacangan, nasi, ikan, ayam tanpa kulit, dan makanan rendah lemak lainnya. Selalu siapkan buah-buahan sebagai makanan pencuci mulut.

3. Kudapan: buah-buahan, sayur-sayuran, roti, dan sereal merupakan pilihan tepat buat anak. Hindari minuman bersoda, jus, dan minuman rasa buah.

Selain itu, anak juga bisa mengonsumsi obat tertentu. Berkonsultasi dengan dokter merupakan cara paling tepat untuk menentukan obat yang benar buat anak. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)