Ditinjau oleh dr. Maria Magdalena Purba, Sp.M dari KMN EyeCare
Mata silinder (astigmatisme) adalah gangguan refraksi mata—seperti rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hiperopia)—yang terjadi akibat ketidakmampuan mata membiaskan cahaya sehingga titik fokus jatuh tidak tepat di retina dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Gangguan refraksi sendiri merupakan masalah mata yang paling umum terjadi. Menurut data infografis dari Kementerian Kesehatan RI, gangguan refraksi menempati urutan pertama sebagai gangguan mata yang paling banyak dialami masyarakat dunia (48,99 %). Gangguan refraksi, termasuk mata silinder, bisa menyebabkan kebutaan. Secara global, kebutaan akibat gangguan ini berada di urutan kedua setelah katarak, yaitu sekitar 20,62%.
Namun, tak perlu khawatir. Gangguan refraksi, khususnya mata silinder, dapat dideteksi gejalanya sejak dini, sehingga Anda bisa lebih waspada sebelum terlambat. Penanganan terhadap gangguan ini juga sudah makin canggih, sehingga risikonya pun lebih rendah. Berikut ini penyebab, gejala, dan penanganan untuk gangguan mata silinder.
Penyebab mata silinder
Mata silinder terjadi karena bentuk kornea yang tidak bulat sempurna melainkan lonjong. Penyebab perbedaan bentuk kornea masih menjadi perdebatan di kalangan dokter dan peneliti. Namun, ada beberapa kemungkinan yang diduga menjadi faktornya. Pertama, pertumbuhan yang tidak normal ini sudah muncul sejak lahir atau karena faktor keturunan. Kedua, mata silinder bisa juga berkembang setelah mengalami cedera mata atau melakukan operasi mata.
Pada beberapa kasus langka, keratoconus atau kondisi di mana kornea makin tipis dan berbentuk kerucut bisa menjadi faktor penyebabnya. Kelengkungan pada kornea bisa berubah sewaktu-waktu sehingga mata silinder dapat bertambah atau berkurang mengikuti perubahan tersebut.
Gejala mata silinder
Ini tanda-tanda jika Anda mengalami mata silinder.
- Gejala paling umum: penglihatan kabur atau terdistorsi
- Mata terasa tidak nyaman
- Mata terasa tegang
- Perlu menyipitkan mata saat mencoba untuk melihat sesuatu dengan jelas
- Sakit kepala
- Terasa sangat sulit melihat saat cahaya redup atau di malam hari
- Mata kesulitan untuk fokus saat membaca atau melihat komputer.
Beberapa orang mungkin tidak memperhatikan bahwa ternyata mereka mengalami mata silinder sehingga membiarkannya dalam jangka waktu panjang dan bertambah parah. Padahal, mata yang bermasalah dapat mengganggu tugas dan aktivitas sehari-hari.
Untuk itu, penting memeriksakan mata secara teratur ke dokter atau fasilitas kesehatan mata yang profesional dan tepercaya agar dapat segera dideteksi sejak dini sehingga penganganan yang tepat bisa diberikan untuk memperbaiki penglihatan Anda.
Penanganan mata silinder
Perkembangan teknologi yang makin maju dalam bidang kedokteran memungkinkan adanya pelayanan dan penanganan yang lebih baik pada gangguan mata. Secara khusus, penanganan untuk mata silinder dapat dilakukan dengan 2 cara, menggunakan alat bantu dan atau laser.
Menggunakan alat bantu penglihatan adalah hal yang paling umum dipilih sebagian besar orang seperti:
Kacamata. Layaknya mata dengan gangguan rabun jauh atau rabun dekat, penanganan mata silinder bisa menggunakan kacamata untuk meningkatan ketajaman penglihatan. Kacamata dengan resep lensa silinder yang tepat bisa membantu penglihatan lebih jelas dan fokus.
Lensa kontak. Selain kacamata, lensa kontak juga populer untuk mengatasi gangguan ini. Bagi beberapa orang, lensa kontak memberikan hasil lebih baik serta sudut pandang lebih luas karena lensa kontak langsung menempel di bola mata. Namun, karena langsung bersentuhan, pengguna lensa kontak harus sangat berhati-hati dan pastikan kebersihannya sebelum digunakan.
Adapun laser atau bedah refraktif lainnya bisa menjadi pilihan untuk mengobati masalah mata silinder seperti:
PRK (photorefractive kerarectomy). PRK adalah penanganan dengan mengangkat jaringan dari lapisan dangkal dan dalam kornea.
LASIK (Laser in situ keratomileusis). Teknologi LASIK kini menjadi salah satu penanganan yang diunggulkan. Proses LASIK sendiri adalah menghilangkan jaringan dari lapisan dalam kornea. Saat ini teknologi LASIK berkualitas dan murah sudah dapat ditemukan di beberapa fasilitas kesehatan mata.
Gangguan mata dapat dialami siapa saja. Makin cepat gangguan terdeteksi, maka makin cepat pula penanganan dapat diberikan. Karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dan konsultasi mata secara rutin sebagai antisipasi. (M&B/SW/Foto: Freepik)