Senang ya, Moms bila melihat Si Kecil selalu ceria dan tersenyum pada semua orang. Ya, orang tua mana yang tak bangga melihat buah hatinya bersikap manis dan baik.
Namun, Anda akan merasa tidak berdaya dan kewalahan ketika Si Kecil berbaring di lantai, menendang dan menjerit. Itu pertanda ia sedang tantrum. Tantrum pada Si Kecil adalah salah satu aspek yang paling menantang bagi orang tua.
Tapi percayakah Anda bahwa tantrum menjadi bagian penting dari kesehatan emosional Si Kecil? Berikut 3 alasan tantrum memiliki sisi positif untuk kesehatan emosional Si Kecil.
1. Lebih Baik Tantrum Dibandingkan Dipendam
Air mata mengandung kortisol, yaitu hormon stres. Ketika anak menangis, secara harfiah ia melepaskan stres dari tubuh. Menangis juga ternyata dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Coba Anda perhatikan ketika Si Kecil tantrum. Ia terlihat marah, frustasi, atau merengek. Namun, setelah semuanya usai, ia berada dalam suasana hati yang jauh lebih baik.
2. Tetap Katakan 'Tidak”
Biasanya, tantrum dimulai ketika Si Kecil menginginkan sesuatu, namun Anda menolaknya. Maka dimulailah tantrum tersebut. Mengatakan 'tidak' akan memberikan batas yang jelas kepada Si Kecil tentang permintaan atau perilaku yang dapat ataupun yang tidak diterima. Si Kecil perlahan akan memahami tujuan Anda berperilaku seperti itu.
3. Menjadi Lebih Dekat dengan Si Kecil
Mungkin sulit dipercaya kalau tantrum dapat membuat Anda lebih dekat. Namun, perhatikan saja saat tantrum terjadi, lalu Anda memeluknya. Si Kecil pastinya akan merasa tenang saat berada dalam pelukan Anda. Keadaan tersebut membuat Moms dan Si Kecil menjadi lebih dekat. (Seva/HH/Dok. M&B UK)