Usai proses persalinan, rahim Anda akan menjalani masa pemulihan. Masa ini disebut dengan istilah postpartum, atau lebih dikenal dengan istilah masa nifas.
Masa nifas dihitung sejak Moms melahirkan buah hati hingga 40 hari sesudahnya, atau sekitar 6 minggu. Pada masa ini, akan terjadi berbagai perubahan pada tubuh Anda, sehingga organ-organ tubuh yang berperan selama masa kehamilan hingga persalinan, seperti rahim, serviks, dan vagina, akan kembali seperti semula seperti saat Anda belum hamil.
Cairan saat Masa Nifas
Selama masa nifas atau masa pembersihan rahim, akan terjadi ekskresi cairan selama beberapa waktu atau dikenal dengan sebutan lokia. Pada masa nifas, darah kotor dikeluarkan supaya dinding rahim kembali normal dan siap untuk menstruasi lagi. Lokia biasanya berjumlah banyak, berlendir, dan berbau amis. Terdapat 4 tahapan lokia dalam masa nifas ini, berdasarkan jumlah dan warnanya, yaitu:
1. Lokia lubra: Pada 1 minggu pertama pada fase nifas biasanya keluar darah segar berwarna merah bersama sisa-sisa jaringan plasenta, dinding rahim, dan lemak bayi.
2. Lokia sanguelenta: Selama 1-2 minggu berikutnya darah yang keluar berwarna merah dan berlendir.
3. Lokia serosa: Dalam 2 minggu berikutnya, cairan yang keluar berwarna kekuningan. Kandungannya berupa jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon dan lainnya.
4. Lokia alba: Cairan yang keluar berwarna putih dan bening. Hal ini menunjukkan Anda sudah memasuki tahap pemulihan dan masa nifas berlangsung normal.
Yang Terjadi pada Tubuh saat Masa Nifas
Masa nifas terkadang membutuhkan perhatian khusus karena bisa memberikan kesulitan pada ibu baru. Berikut ini beberapa hal yang terjadi pada tubuh saat Anda mengalami masa nifas, Moms.
1. Sakit pada vagina.
Terutama dialami oleh Moms yang melahirkan normal. Hal ini dikarenakan robeknya jaringan perineum (otot antara vagina dan anus) saat proses bayi keluar dari jalan lahir. Luka ini bisa sembuh dalam waktu cepat atau lama, tergantung tingkat keparahannya. Jika Moms merasakan sakit pada vagina dan mengganggu kenyamanan ketika duduk, Anda bisa coba gunakan bantal dengan bagian tengah yang berlubang.
2. Sakit pada payudara.
Moms juga akan merasakan payudara kencang dan bengkak beberapa hari usai melahirkan dan selama masa nifas. Anda bisa mengurangi ketidaknyamanan ini dengan susui bayi sesering mungkin dan pelajari bagaimana cara memompa ASI.
Selain itu, Anda juga bisa mengatasi payudara bengkak dengan kompres hangat. Ketika bayi menyusu, pijat payudara yang sedang diisap bayi untuk merangsang ASI mengalir. Namun jika rasa sakit tidak tertahankan, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli laktasi untuk solusinya.
3. Sulit buang air kecil.
Luka dan pembengkakan pada jaringan di sekitar kandung kemih dan uretra akan menyebabkan Anda sulit buang air kecil. Rusaknya saraf dan otot di kandung kemih juga bisa membuat Anda mengeluarkan urine tanpa sadar, misalnya saat sedang batuk atau tertawa. Umumnya masalah ini akan hilang dengan sendirinya. Moms juga bisa melakukan senam Kegel untuk mengatasi gangguan ini.
4. Perubahan emosi.
Tidak sedikit Moms yang baru melahirkan mengalami depresi, dari yang ringan hingga yang parah. Ini disebut dengan baby blues dan biasanya muncul pada minggu pertama hingga minggu kedua. Namun, jika lebih lama, bisa jadi Anda mengalami yang disebut postpartum depression. Hal ini membutuhkan bantuan dari keluarga maupun ahli kesehatan untuk mengatasinya.
5. Penurunan berat badan.
Setelah proses persalinan, Moms akan kehilangan berat badan hingga 5 kg. Ini termasuk berat badan bayi, air ketuban, dan plasenta. Selama masa nifas, Anda bisa kehilangan beberapa kilogram lagi yang terdiri dari cairan-cairan atau jaringan lain yang ikut keluar bersama lokia.
Meskipun begitu, Anda mungkin akan tetap merasa gemuk. Untuk mengembalikan berat badan seperti sebelumnya, Anda bisa rutin berolahraga dan menjaga pola makan sehat.
(M&B/SW/Dok. Freepik)