BUMP TO BIRTH

5 Jenis Tes Kesuburan Wanita untuk Persiapan Kehamilan



Kehadiran seorang anak umumnya didambakan oleh pasangan yang telah menikah. Sebagai bagian dari persiapan kehamilan agar bisa berjalan dengan lancar, Anda dan pasangan bisa melakukan tes kesuburan terlebih dahulu. Tes kesuburan dirancang untuk mengevaluasi kondisi sistem reproduksi dan memberikan penjelasan lebih jauh terkait peluang kehamilan.

Pada wanita, agar bisa hamil, semua organ dalam sistem reproduksi mereka harus dalam keadaan sehat. Ketika salah satu organ tidak bekerja dengan optimal, dibutuhkan tes kesuburan untuk mengetahui kondisi dan gangguan yang terjadi.

Tes kesuburan penting dilakukan, karena masih banyak yang tidak menyadari bahwa kesuburan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, gaya hidup, hingga riwayat kesehatan.

Manfaat tes kesuburan untuk wanita

1. Mengevaluasi peluang kehamilan.Jika Anda dan pasangan telah mencoba untuk hamil selama lebih dari 6 bulan tanpa hasil, tes kesuburan dapat mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya.

2. Merencanakan kehamilan di masa depan.Buat pasangan yang sudah menikah tapi ingin menunda kehamilan, tes ini bisa memberikan gambaran mengenai kondisi ovarium dan waktu optimal untuk konsepsi.

3. Mengatasi masalah sejak dini.Dengan melakukan tes kesuburan lebih awal, kondisi seperti polycystic ovarian syndrome (PCOS), ketidakseimbangan hormon, atau masalah kesehatan lainnya dapat terdeteksi lebih cepat, sehingga penanganannya akan lebih efektif.

Baca juga: Agar Cepat Hamil, Ini 7 Vitamin untuk Meningkatkan Kesuburan

5 Jenis tes kesuburan wanita untuk persiapan kehamilan

Berikut ini 5 jenis tes kesuburan wanita yang perlu Anda ketahui. Dokter tentunya akan merekomendasikan tes berdasarkan kondisi Anda.

1. Analisis hormon

Tes ini melibatkan pengukuran kadar hormon seperti FSH (follicle-stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), hingga AMH (anti-mullerian hormone). Hormon-hormon ini memberikan gambaran tentang cadangan ovarium dan fungsi reproduksi. FSH dan LH bisa memberikan indikasi siklus ovulasi, sedangkan AMH bisa melihat jumlah telur yang tersisa di ovarium.

2. Ultrasonografi transvaginal (USG)

USG digunakan untuk mengevaluasi anatomi rahim dan ovarium. Tes ini dapat mengidentifikasi adanya masalah fisik seperti kista ovarium, miom, atau kelainan struktur rahim.

3. Histerosalpingografi (HSG)

HSG adalah prosedur untuk memeriksa tuba falopi apakah ada penyumbatan atau hambatan pada jalur reproduksi. Prosedur ini krusial bagi wanita yang mengalami masalah infertilitas.

4. Pengukuran cadangan ovarium

Tes cadangan ovarium mengevaluasi kemampuan ovarium dalam menghasilkan telur yang sehat. Tes ini biasanya melibatkan AMH atau ultrasonografi khusus.

5. Tes genetik dan penyakit infeksi

Beberapa kondisi genetik dapat memengaruhi kesuburan, sehingga tes genetik sangat penting. Selain itu, dokter juga akan memeriksa keberadaan infeksi seperti klamidia atau gonore yang sering kali menjadi penyebab infertilitas.

Baca juga: Pijat Kesuburan, Bisakah Membantu Perempuan untuk Segera Hamil?

Sebelum melakukan tes, penting untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Langkah-langkah berikut ini bisa membantu Anda menjalani proses dengan lancar.

  • Catat riwayat kesehatan Anda, termasuk siklus menstruasi, kondisi medis yang dialami, obat-obatan yang sedang digunakan, hingga riwayat kesehatan keluarga
  • Hindari stres berlebihan, karena stres bisa berpengaruh terhadap hasil tes
  • Diskusi dengan dokter, termasuk rencana kehamilan, waktu yang diinginkan, atau kekhawatiran lain yang spesifik.

Itulah penjelasan mengenai tes kesuburan untuk wanita yang bertujuan untuk meningkatkan peluang kehamilan dan menjadi panduan untuk mengambil langkah berikutnya dalam program kehamilan Anda nantinya. (M&B/Ayu/SW/Foto: Jcomp/Freepik)