
Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond
Menjelang akhir kehamilan, tubuh akan mengalami berbagai perubahan sebagai bentuk persiapan untuk proses persalinan. Salah satu yang sering diperhatikan adalah turunnya bagian perut pada beberapa minggu atau beberapa hari sebelum persalinan dimulai.
Turunnya perut terjadi karena posisi janin mulai menyesuaikan diri untuk lahir. Proses ini sering disebut sebagai “lightening” atau “engagement” dalam dunia medis.
Pada beberapa ibu hamil, turunnya perut bisa terasa jelas dengan perubahan fisik yang nyata. Sementara yang lainnya bisa terjadi secara bertahap tanpa disadari. Selain itu, setiap kehamilan berbeda, sehingga waktu dan tanda-tanda turunnya perut bisa bervariasi antara satu bumil dengan bumil lainnya.
Baca juga: Perubahan Fisik yang Terjadi Selama Kehamilan dan Cara Menghadapinya
Lantas, apa saja tanda perut ibu hamil sudah turun? Yuk, simak ulasan berikut ini, Moms!
1. Perubahan bentuk perut
Salah satu tanda utama adalah perubahan bentuk perut yang terlihat lebih rendah atau menurun. Perut yang sebelumnya menonjol ke atas akan tampak lebih turun, sehingga memberikan ruang kosong di antara dada dan perut bagian atas.
2. Bernapas lebih lega
Ketika janin turun ke panggul, tekanan pada diafragma mulai berkurang. Hal ini akan membuat bumil dapat bernapas dengan lebih lega. Sebelumnya, posisi janin yang lebih tinggi dapat menekan diafragma dan menyebabkan sesak napas, terutama jika banyak bergerak atau beraktivitas.
Baca juga: Perubahan Fisik Setelah Melahirkan dan Cara Menghadapinya
3. Peningkatan frekuensi buang air kecil
Kepala janin yang berada di panggul dapat menekan kandung kemih, sehingga menyebabkan bumil lebih sering buang air kecil. Tekanan ini membuat kapasitas kandung kemih berkurang, sehingga dorongan untuk buang air kecil jadi lebih sering.
4. Nyeri atau tekanan pada panggul
Turunnya janin ke panggul dapat menimbulkan rasa nyeri atau tekanan pada area panggul. Kondisi ini membuat bumil mungkin merasakan ketidaknyamanan, terutama saat berjalan atau berdiri lama akibat tekanan tersebut.
Baca juga: Waspada Turun Peranakan Setelah Melahirkan, Ini Gejalanya
5. Perubahan pola buang air besar
Tekanan kepala janin pada rektum bisa menyebabkan perubahan pola buang air besar, seperti sembelit atau sering buang air besar. Beberapa bumil juga melaporkan perasaan ingin buang air besar yang lebih sering saat janin sudah turun.
6. Meningkatnya keputihan atau lendir vagina
Masuknya janin ke panggul bisa menyebabkan peningkatan tekanan pada leher rahim, yang memicu keluarnya lendir atau keputihan lebih banyak daripada biasanya. Hal ini merupakan bagian dari proses tubuh bumil dalam mempersiapkan persalinan.
Baca juga: Ini Biaya Persalinan Normal agar Lebih Siap Menyambut Kelahiran Si Kecil
7. Perubahan pola makan
Setelah perut turun, bumil mungkin merasakan peningkatan nafsu makan karena berkurangnya tekanan pada lambung. Namun, ada juga yang mengalami penurunan nafsu makan akibat ketidaknyamanan di area panggul.
Nah, Moms, mengenali tanda-tanda turunnya perut pada ibu hamil bisa membantu Anda mempersiapkan diri menjelang persalinan. Namun, perlu diingat bahwa setiap kehamilan unik, dan tanda-tanda tersebut bisa berbeda antara satu bumil dengan bumil lainnya.
Baca juga: Siapkan Sejak Awal, Ini Kisaran Biaya Persalinan Caesar
Selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda merasakan perubahan signifikan atau memiliki kekhawatiran terkait kondisi kehamilan ya, Moms. Dengan pemahaman yang baik dan persiapan yang matang, proses persalinan akan berjalan dengan lebih lancar dan nyaman. (M&B/Ayu/SW/Foto: Jcomp/Freepik)